JAKARTA – Peresmian 6.018 Sambungan Rumah (SR) jaringan gas kota, Sabtu (30/3), mengukuhkan Prabumulih, Sumatera Selatan menjadi kota gas terbesar di Indonesia. Pengembangan jargas di Prabumulih telah dimulai sejak 2012.

“Sekitar 86% warga di Prabumulih telah menikmati jaringan gas bumi untuk rumah tangga. Maka, Prabumulih dapat dikatakan sebagai City Gas terbesar Indonesia,” kata Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat meresmikan jargas di Prabumulih, Sabtu.

Ini adalah kali ketiga Kota Prabumulih mendapatkan manfaat program jaringan gas kota. Pengembangan jargas di Kota Prabumulih dimulai 2012 (4.650 SR), pada 2016 (32.000 SR) dan terakhir pada 2018 (6.018 SR). Sehingga kini total jaringan gas rumah tangga di Kota Prabumulih mencapai 42.668 SR.

Pembangunan 6.018 SR jaringan gas di Kota Prabumulih meliputi Desa Karangan (300 SR), Desa Talang Batu (328 SR), Desa Karang Bindu (887 SR), Karang Mulya (459 SR), Tanjung Telang (463 SR), Payu Putat (877 SR), Pati Galung U9 (200 SR), Patih Galung SP (240 SR).

Selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), PT Pertamina (Persero) pada 2016 juga telah membangun 2.000 SR di Prabumulih dengan dana investasinya.

“Sumber gas untuk aliran gas diperoleh dari Sumur PT Pertamina EP Asset II sebesar 1,1 MMSCFD. Investasi dari pembangunan jargas di Prabumulih mencapai Rp190,3 miliar, ” ungkap Jonan dalam keterangan tertulisnya.

Pembangunan infrastruktur jargas, kata Jonan, merupakan upaya pemerintah demi meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat.

“Setiap tahun, pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah. Sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat besar gas bumi,” kata Jonan.

Pemerintah mengupayakan percepatan pembangunan sambungan gas untuk kota-kota yang memiliki sumber gas dan akses jaringan gas.

Menurut Jonan, selama ada pipa transmisi, maka pembangunan jargas akan cepat direalisakan karena pemerintah mengoptimalkan potensi sumber daya alam setempat.

Kementerian ESDM menugaskan Pertamina melalui afiliasinya PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertagas Niaga untuk mengoperasikan dan mengembangan jargas di Prabumulih.

Basuki Trikora Putra, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, mengatakan sinergi antar anak usaha dan afiliasi Pertamina didorong untuk mensukseskan program pemerintah, khususnya untuk pengembangan jargas.

“Pertamina berkomitmen penuh membantu program Kementerian ESDM untuk menyediakan energi yang merata di seluruh Indonesia,” kata Basuki.

Provinsi Sumatera Selatan sendiri sampai akhir tahun 2018 telah dibangun jargas sebanyak 75.952 SR. Selain di Prabumulih, pembangunan tersebut tersebar di Kabupaten Musi Rawas, Kota Palembang, Kab. Ogan Komering Ilir, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Muara Enim dan Kab. Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Hingga 2018 telah dibangun 463.440 SR jargas dimana pada tahun 2018 termasuk 89.727 SR yang dibangun melalui penugasan Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

“Pada 2019, pemerintah kembali melanjutkan membangun jargas sebanyak 78.216 SR di 18 lokasi. Program pro rakyat harus diteruskan dan dipercepat” tandas Jonan.(RA)