JAKARTA– PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor kelistrikan, menargetkan wilayah Papua dapat terlistriki oleh PLN hingga 99% pada 2019. Kondisi kelistrikan Papua dan Papua Barat saat ini memiliki daya mampu pembangkit sebesar 358,41 megawatt (MW) dengan beban puncak 294,24 MW, transmisi sepanjang 218 kms, dan gardu induk berkapasitas 144 MVA.

Demi meningkatkan aksesbilitas masyarakat mendapatkan listrik serta mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, PLN bersama tujuh institusi, yaitu  lima perguruan tinggi, yaitu (UI, ITB, UGM, ITS dan UNCEN serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Mereka menandatangani perjanjian kerjasama pada Sabtu (27/7), sebagai wujud nyata dari sinergi lintas sektor demi mewujudkan Papua terang.

Jumlah desa di Papua dan Papua Barat sebanyak 4.535 desa dan terus mengalami pemekaran desa. Untuk rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini adalah 30,39%. Untuk itu, PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua & Papua Barat tahun ini, di antaranya adalah 415 desa yang akan disurvei oleh peserta Ekspedisi Papua Terang.

Penandatanganan kerja sama PLN bersama lima PTN, TNI AD, dan Lapan, Jumat (27/7). (Foto: Dokumentasi PLN)

Total peserta yang akan mengikuti Ekspedisi Papua Terang ada lebih dari 500 orang yang terdiri dari mahasiswa dari 5 PTN, akademisi, pegawai PLN yang menjadi relawan, TNI AD dan Lapan yang akan disebar ke 415 desa dari lima posko yang dituju, yaitu: Posko Jayapura, Posko Wamena, Posko Nabire, Posko Timika, dan Posko Merauke.

Tim Ekspedisi Papua Terang ini akan membantu PLN untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Papua dan menjalankan survei yang mencakup survei data desa, survei potensi energi baru dan terbarukan, serta survei pembangunan sistem kelistrikan desa. Hasil dari kegiatan ini menjadi masukan bagi PLN untuk mengakselerasi pembangunan kelistrikan di Papua berdasarkan potensi dan kearifan lokal di masing-masing lokasi.

Muhamad Ali, Direktur Human Capital Management PLN, berpesan kepada seluruh peserta agar tetap semangat untuk berkontribusi membangun negeri.

“Semoga seluruh tim dapat menyelesaikan tugas tepat waktu serta kembali dengan selamat tidak kurang suatu apapun. Semoga keberanian dan ketulusan rekan-rekan menjadi ladang kebaikan dan bagian dari kontribusi kolektif mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Ali dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Sabtu (28/7).

Muhammad Ali, Direktur Human Capital Management PLN, saat memberi pembekalan kepada peserta Ekspedisi Papua Terang. (Foto: Dokumentasi PLN)

Pembantu Rektor III Universitas Cendrawasi Jonathan Kiwasi Waroromi bangga karena mahasiswa dan akademisi dapat ikut berpartisipasi membangun negeri.

“Ini semacam terobosan dan inovasi bagi kami. Ini hal besar karena seluruh komponen bangsa perlu dilibatkan. Kami melihat ini merupakan hal yang positif karena mahasiswa dan PTN sebagai penggerak bukan hanya penonton,” katanya.

Sebelum berangkat ke Papua dan Papua Barat pada 28 Juli 2018, para peserta diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data pengindraan jauh dari Lapan dan workshop fotografi dan jurnalistik dari pakar media massa. Selain itu, peserta juga diberikan vaksinasi dan penyuluhan kesehatan serta asuransi kesehatan selama melaksanakan ekspedisi dua bulan ke depan. (DR)