JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih Rp171,66 miliar pada periode tiga bulan pertama 2019, turun 30,12% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp245,67 miliar. Penurunan laba bersih Antam disebabkan pos beban kerugian entitas asosiasi dan ventura bersama yang mencapai Rp62,91 miliar dibanding periode tiga bulan pertama 2018 justru meraih penghasilan sebesar Rp19,37 miliar.

Antam tercatat memiliki 25% PT Nusa Halmahera Mineral (NHM). Pada periode tiga bulan 2019, NHM mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp51,34 miliar. Selain NHM, Antam juga memiliki entitas asosiasi PT Borneo Alumina Indonesia, PT Menara Antam Sejahtera, PT Nasional Hijau Lestari, PT Antamloka Halimun Energi dan PT Nikel Halmahera Timur.

Selain kinerja entitas perusahaan asosiasi, bisnis inti Antam mencatat kinerja yang positif. Pendapatan pada tiga bulan pertama 2019 mencapai Rp6,22 triliun, naik 8,5% dibanding periode yang sama 2018 sebesar Rp5,73 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan emas yang mencapai Rp3,94 triliun atau 63% dari total pendapatan.

Kenaikan pendapatan diikuti kenaikan beban pokok menjadi Rp5,18 triliun dibanding periode tiga bulan 2018 sebesar Rp4,71 triliun. Hasilnya, laba kotor perseroan naik menjadi Rp1,03 triliun dibanding periode tiga bulan tahun lalu Rp1,01 triliun.

Kinerja Produksi

Pada kuartal I 2019, Antam memproduksi feronikel sebesar 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 7% dibanding periode yang sama 2018 sebesar 6.087 TNi. Volume penjualan feronikel juga naik 33% menjadi 7.122 TNi dibanding periode yang sama 2018. Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikal sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27 ribu TNi per tahun.

Pada semester II 2019, kapasitas total terpasang feronikel Antam akan naik menjadi 40.500 TNi seiring mulai berproduksinya pabrik feronikel di Halmahera Timur. Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total pendapatan Antam sebesar Rp1,23 triliun atau 20% dari total pendapatan kuartal I 2019.

Untuk emas, Antam membukukan penjualan emas 209.526 ounce, 15.110 ounce di antaranya berasal dari produksi tambang Pongkor dan Cibaliung yang dioperasikan perseroan.(AT)