JAKARTA – Unit usaha pertambangan emas tercatat memberikan kontribusi pendapatan Rp1,9 triliun atau 8% dari total pendapatan PT United Tractors Tbk (UNTR) pada kuartal I 2019. PT Agincourt Resources, operator tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang sebagian besar sahamnya dikuasai PT Danusa Tambang, anak usaha United Tractors pada tiga bulan pertama 2019 mencatat penjualan emas 97 ribu ounce.

United Tractors pada Agustus 2018 mengakuisisi 95% saham EMR Capital di Agincourt Resources. Sisa 5% saham Martabe dimiliki PT Artha Nugraha Agung (ANA), sebagai badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Komposisi kepemilikan saham ANA masing-masing 70% Pemkab Tapanuli Selatan dan 30% Pemprov Sumut.

Laporan yang dirilis Rabu (24/4) menyebutkan pada kuartal I 2019, United Tractors membukukan pendapatan bersih Rp22,6 triliun, naik 19% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan United Tractors berasal dari unit usaha mesin kontruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas dan industri konstruksi. Unit usaha kontraktor pertambangan melalui PT Pamapersada Nusantara memberikan kontribusi terbesar, 42%. Disusul kemudian, mesin kontruksi 30%; pertambangan batu bara 16%; pertambangan emas 8% dan industri konstruksi 4%.

Pamapersada pada tiga bulan pertama 2019 membukukan pendapatan Rp9,5 triliun, naik 20% dibanding periode yang sama 2018. Pamapersada mencatat peningkatan volume produksi batu bara milik klien dari 26,7 juta ton menjadi 30,5 juta ton. Untuk volume pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal) naik dari 207.1 juta bcm menjadi 234,6 juta bcm.

Selain Pamapersada, anak usaha lainnya PT Tuah Turangga Agung juga mencatat peningkatan pendapatan sebesar 5% menjadi Rp3,6 triliun seiring kontribusi penjualan batu bara kokas yang memiliki harga jual lebih tinggi dibanding periode yang sama 2018.(AT)