JAKARTA – Subholding Gas Pertamina memaparkan transformasi bisnis dan digitalisasi bisnis dalam ajang ADIPEC 2021 yang digelar di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Arief Mujiyanto, M. Subhan Missuari dan Fonny Prasmono Adi membawakan tema terkait Oil & Gas 4.0: Journey to Digital Transformation dengan materi Digital Integration, Success Story of Accelerating Gas Delivery Integration in Two Biggest Natural Gas Company in Indonesia.

Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, menjelaskan dalam presentasinya, tim Subholding Gas menjelaskan keberhasilan digitalisasi dan integrasi dua entitas terbesar dalam pendistrubusian gas di tanah air yakni antara PGN dan Pertagas dengan digitalisasi yang ditandai dengan integrasi penyaluran gas.

Sehingga saat ini, gas dari Sumatera berhasil dialirkan melalui pipa South Sumatera-West Java (SSWJ) milik PGN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sektor pupuk dan kilang di jaringan pipa Pertagas West Java Area (WJA) yang trend-nya mengalami natural decline.

“Integrasi penyaluran gas dapat berjalan efektif berkat adanya integrasi digital melalui aplikasi Gas Management System (GMS) SIPGas. Dengan aplikasi ini, Subholding Gas Group dapat memonitor penyaluran gas di titik integrasi secara realtime dan memonitor kinerja penyaluran setiap area per harinya. Bahkan dapat melakukan digitalisasi proses billing dari meter to cash sehingga penagihan ke pelanggan menjadi semakin efektif, cepat dan akurat,” jelas Rachmat, (22/11)

Rachmat meuturkan dengan aplikasi GMS SIPGas yang terintegrasi, maka Subholding Gas Group semakin mudah dalam mengoptimalkan penyaluran gas dari setiap pasokan di jaringan yang sudah terintegrasi. Penyaluran gas ke industri-industri strategis juga semakin fleksibel, seperti pembangkit listrik, pupuk dan kilang, serta semakin mudah dalam memenuhi un-met demand pelanggan.

“Pencapaian digitalisasi pengelonaan gas bumi yang terintegrasi ini menjadi pembuktian bahwa inovasi di Subholding Gas diakui di level internasional melalui ajang ADIPEC,” kata Rachmat.

PGN sebagai Sub Holding Gas di bawah Holding Migas Pertamina saat ini telah memiliki panjang jaringan 10.760 km yang merupakan 96% infrastruktur gas bumi di Indonesia. Dengan penyaluran di pipa transmisi sebesar 1.238 MMSCFD dan volume distribusi gas sebesar 873 BBTUD hingga September 2021.

Digitalisasi menjadi bagian dari upaya Subholding Gas dalam mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi kilang, pupuk, pembangkit listrik, industri, retail dan jargas, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan.

“Diharapkan, kedepannya juga dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dengan bahan bakar gas bumi yang lebih ramah lingkungan sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia,” ungkap Rachmat. (RI)