JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mendorong peningkatan target produksi minyak bumi dari Lapangan Sukowati  yang dikelola PT Pertamina EP melalui Pertamina EP Asset 4. Pertimbangannya adalah kinerja produksi Lapangan Sukowati dalam beberapa bulan terakhir.

Sejak dikelola PT Pertamina EP pada 20 Mei lalu, produksi minyak Lapangan Sukowati di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bisa mencapai 10 ribu barel per hari (bph). Padahal awalnya hanya bisa memproduksi 6.800 bph.

Melihat kondisi tersebut dan hasil pekerjaan well services pada dua sumur sebelumnya, SKK Migas optimistis produksi Lapangan Sukowati bisa meningkat secara signifikan tahun depan. Adapun target produksi saat ini hanya 6.214 bph.

“Kami menantang sekaligus mendorong agar produksi Lapangan Sukowati pada 2019 mencapai 20 ribu bph,” ujar Kepala Divisi Exploitation SKK Migas Wahju Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/9).

Pekerja Pertamina EP tengah mengontrol fasilitas produksi Lapangan Sukowati.(Foto.Dunia-Energi/Tatan Agus RST)

Namun, tantangan SKK Migas itu akan dipelajari dulu oleh PT Pertamina EP.

“Terkait dengan tantangan kenaikan produksi sampai dengan 20 ribu bph, kami akan pelajari lebih lanjut potensi sumur dan subsurface yang ada dan akan kami lakukan upaya terbaik untuk peningkatan produksi tersebut,” ujar Wit Mulya, Vice President Exploitation Pertamina EP.

Wit mengatakan kondisi Sukowati Field saat ini total memiliki 36 sumur dengan 29 sumur aktif, 02 sumur injeksi dan 05 sumur suspend. Dalam waktu dekat prioritas Pertamina EP, selain memperbaiki bonding cement, akan mengaktifkan sumur-sumur suspend agar bisa menambah produksi.

Agus Amperianto, General Manager Pertamina EP Asset 4, mengatakan untuk menjawab tantangan target produksi Sukowati Field 20 ribu BOPD, perlu ditingkatkan sinergi antar fungsi untuk bisa sama-sama menterjemahkan strategi bisnis ini dalam implementasi di lapangan.

Lima prioritas konsolidasi yang menjadi fokus saat ini adalah metode eksploitasi yang sesuai; sistem mata rantai supply pemenuhan barang dan jasa; kesiapan sumber daya manusia; pemenuhan pada aspek perundangan dan ketentuan; serta pemerhatian pada upaya-upaya sinergis dan berkesinambungan terhadap upaya pemberdayaan lingkungan serta masyarakat.

Per 13 September 2018, kinerja Produksi PT Pertamina EP Asset 4 mencapai 17.328 BOPD atau 123 % diatas target 14.032 BOPD. Capaian produksi tersebut didapatkan dengan penyumbang terbesar dari Sukowati Field yaitu 9.365 BOPD.

Menurut Agus, selain sinergi antarfungsi, kandalan fasilitas pendukung, dan dukungan sosial dari masyarakat dan lingkungan sekitar wilayah operasi sangat penting untuk mendukung tercapainya target 20 ribu BOPD.

“Apabila secara potensi sumur ada, namun fasilitas pendukung dan kondisi sosial masyarakat sekitar kurang siap maka akan mustahil untuk tercapai. Maka dari itu semua pihak harus sinergi dengan baik dan menterjemahkan strategi yang tepat untuk memenuhi target tersebut,” jelas Agus.(RI)