BOJONEGORO – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) berharap Pertamina EP Cepu (PEPC) bisa menyelesaikan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) pada  November 2021.

Fatar Yani Abdurrahman,Wakil Kepala SKK Migas, menyatakan jika melihat perkembangan di lapangan optimistis proyek JTB masih bisa diselesaikan tahun ini.

“Gas JTB ini sangat penting untuk pasokan gas di Jawa Timur. Kita akan akselerasi supaya bisa cepat produksi dan bisa membantu kelistrikan Jawa – Bali. Mudah-mudahan paling tidak di tahun ini kita optimis akan mulai on stream” kata Fatar Minggu (7/3).

Sejak akhir tahun lalu hingga awal pandemi proyek JTB yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dikhawatirkan akan alami keterlambatan.

Sejak Januari lalu proyek ini  mendekati fase akhir. Hingga periode Januari 2021, operasional drilling dan riglees completion  telah berhasil bekerja dengan lebih cepat dari target. Tim Drilling PEPC berhasil menghemat waktu pengerjaan sebanyak selama 56 hari lebih cepat dari jadwal.

PEPC  menggunakan Cyber Walking Rig dalam mengebor lapangan JTB sehingga sangat efisien untuk melakukan pemboran dengan metode Batch Drilling yang direncanakan. Seluruh capaian ini menjadi bukti Pertamina mampu mengelola operasi drilling pada highrisk hazard secara excellence, baik aspek operasi maupun HSSE

Selain itu, juga digunakan teknologi Single Trip Perforation long interval hingga 800 feet dan teknologi Smart Coiled Tubing (ACTive) Distributed Temperature Sensing (DTS) pada sumur high rate gas, dengan kandungan 8000 ppm H2S dan 34% CO2 yang dilakukan secara Rigless operation merupakan yang pertama kali di Indonesia dengan  melibatkan 100 % putra-putri Indonesia.

Awang Lazuardi, Direktur Utama PEPC, menyatakan meski dilanda pandemi, manajemen tetap berkomitmen tidak ada penyesuaian berlebihan dalam pola kerja di JTB. Dia memastikan pentingnya selalu menjaga protokol kesehatan meski sedang dalam kondisi bekerja di lapangan.

“Kita lihat progresnya cukup bagus. Mudah-mudahan dengan kondisi ini kita bisa tetap melakukan progressing yang bagus dan Insyaallah kita bisa mewujudkan gas on stream pada November 2021. Kita bersama-sama para kontraktor dan SKK Migas berusaha untuk mengurai mencari solusinya, semoga bisa on stream pada 2021” jelas Awang. (RI)