JAKARTA – Pengurangan subsidi kembali direncanakan pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini telah mempersiapkan data terbaru para pelanggan listrik golongan 450 VA yang diklaim sudah tidak berhak lagi menerima subsidi dari pemerintah.

“Jadi ini belum diputuskan, tapi kami sebagai pelaksana sudah siapkan data-datanya. Ini untuk kepentingan penyaluran subsidi yang tepat sasaran, pemerintah enggak punya niat untuk turunkan subsidinya,” kata Rida Mulyana Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, saat konferensi pers, Jumat (5/6).

Menurut Rida, data yang disiapkan sudah dikonsolidasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dimiliki Kementerian Sosial dengan data pelanggan milik PT PLN (Persero). Tujuannya, untuk memastikan pelanggan mana yang masih layak atau tidak layak menerima subsidi.

“Semua hal ini yang paling menjadi penentu adalah akurasi atau validitas data DTKS. Suka atau tidak suka, DTKS jadi acuannya,” ujar Rida.

Ida Nuryatin Finahari, Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan data DTKS diperbaharui secara berkala setiap enam bulan sekali. Dari data tersebut ditemukan juga ada pelanggan-pelanggan yang dikategorikan seharusnya tidak lagi menerima subsidi listrik. DTKS sendiri memuat 40%-45% penduduk dengan pendapatan terendah.

“Contohnya kos-kosan. Biar dapat subsidi ini dipasangin 450 VA, ini contohnya banyak. Ini lah yang kami akan keluarkan dari golongan bersubsidi. Jadi lagi-lagi semangatnya adalah kami ingin subsidi tepat sasaran,” kata Ida.(RI)