JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan kemitraan atau partnership akan menjadi strategi yang dijalankan dalam proyek kilang, termasuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Ignatius Tallulembang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengatakan saat ini sudah ada sembilan perusahaan yang akan memasuki tahap akhir seleksi mitra pengembangan kilang.

“Ada sembilan ini hasil dari proses seleksi besar jadi mengerucut ada sembilan, ada Rosneft lalu ada Socar,” kata Talullembang saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Senin (4/3).

Rosneft bukanlah nama baru dalam kerja sama dengan Pertamina. Perusahaan asal Rusia itu menjadi mitra Pertamina untuk pembangunan Kilang Tuban. Sementara Socar adalah perusahaan minyak dan gas bumi asal Azerbaijan.

Selain Rosneft dan Socar, ada juga nama JX Nippon, perusahaan asal Jepang yang sebelumnya sempat menjadi kandidat mitra Pertamina pada saat awal rencana pengembangan Kilang Balikpapan digulirkan. JX Nippon memutuskan untuk tidak ikut dalam pengembangan Balikpapan pada 2015 silam.

Rencananya jika tidak ada rintangan berarti akan ditetapkan mitra pengelolaan Kilang Balikpapan pada September mendatang dan kemudian  langsung dilanjutkan dengan  proses pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture/JV)

“Jadi nanti langsung bentuk JV, cepat memang Balikpapan ini kalau jadi sama partner,” ungkap Talullembang.

Dia memastikan meskipun nanti Pertamina akan mencari mitra di Balikpapan, porsi saham Pertamina akan tetap mayoritas. “Tetap mayoritas, kan kami yang mulai terlebih dulu jadi tetap harus jadi mayoritas,” ungkap Talullembang.

Untuk pemilihan Engineering Procurement Construction (EPC) Kilang Balikpapan sudah ditetapkan pada 10 Desember 2018 yang dimenangkan oleh konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk.

Talullembang mengatakan untuk pekerjaan selanjutnya telah dilakukan kick off EPC Balikpapan pada 25 Februari 2019 bersamaan dengan penunjukkan Licensor untuk RDMP Balikpapan tahap kedua. “Ground breaking proyek RDMP Balikpapan rencananya akan dilaksanakan pada mid Maret 2019,” ungkapnya.

Sementara untuk pengerjaan early work tahap pertama sudah dalam penyelesaian dan early work tahap kedua dalam proses contract award.

Menurut Talullembang, saat ini proses project financing untuk mendapatkan dana pembangunan kilang juga tengah berlangsung, termasuk diskusi dengan Export Credit Agency untuk pembiayaan proyek.

“Proses project financing dan partner selection diharapkan selesai di Desember 2018,” tandas Talullembang.(RI)