JAKARTA – Potensi cadangan migas raksasa (big fish) kembali ditemukan di wilayah Sumatera tepatnya di Blok Andaman III yang dikelola Repsol.

Fatar Yani Abdurahman Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan berdasarkan laporan Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) potensi yang ada di Andaman III cukup besar.

“BPMA belum mau issue, tapi mereka lapor ada indiskasi dari hasil seismik. Dia (Repsol) ghosting, semua dibersihkan, kelihatan seismik bahwa minyak di sini, gas di sini, volume sekian tapi kan tergantung hasil. Mereka bilang cukup besar,” kata Fatar Yani di Jakarta, Senin (12/8).

Repsol dijadwalkan melakukan pengeboran di sumur Rencong X1 Blok Andaman III pada 2020.

Pengeboran sumur Andaman III telah mundur dari  jadwal semula. Awalnya, BPMA menargetkan pengeboran sumur Blok Andaman III dilakukan pada tahun ini, tapi kemudian mundur menjadi semester I 2020 karena terhambat pengadaan alat.

Andaman III merupakan blok eksplorasi yang dimenangkan Talisman pada lelang wilayah kerja 2009. Repsol kemudian mengakuisisi Talisman pada 2015.  Kontrak bagi hasil blok Andaman III diteken pada 11 September 2009 dan berlaku hingga 2039.

Azhari Idris, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPMA,  mengungkapkan, potensi temuan cadangan migas di Blok Andaman III cukup besar, dengan perkiraan sekitar tiga hingga empat triliun kaki kubik (TCF). Namun demikian perlu dilakukan pengeboran terlebih dahulu guna membuktikan potensi tersebut.

Kontraktor sebelumnya sudah melakukan survei seismik dua tahun lalu. Setelah dilakukan survei diketahui beberapa prospek yang bisa diihat dari laut Andaman itu sendiri.

“Prospek-prospek itu kita prediksikan itu memberikan volume yang cukup besar. Itu bisa memberikan 3 atau 4 TCF,  namun demikian kita kan harus buktikan dulu,” ujar Azhari.

Dia menambahkan pembuktian itu nantinya akan dilakukan oleh Repsol dalam pengeboran yang akan terlaksana pada semester I 2020.

“Nah ini lagi proses rekruitmen alat-alat dan pipa-pipa pengeboran serta kapal pengeboran, Repsol sedang melakukan itu. Mudah-mudahan kami dapat kepastian. Supaya dapat melakukan pengeboran cepat,” kata Azhari.(RI)