JAKARTA – Setelah temuan potensi cadangan gas raksasa di Blok Sakakemang, potensi temuan lain kini kembali mencuat. Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut adanya laporan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengklaim menemukan potensi cadangan migas besar.

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan KKKS yang mengklaim adanya potensi migas tersebut adalah ConocoPhillips, operator Blok Corridor.

“Temuan di Corridor, ConocoPhillips bersama operator.  Itu eksplorasi,” kata Dwi di Jakarta, Senin (13/5).

Menurut Dwi, temuan yang diklaim memilik potensi yang cukup besar dan segera akan dipublikasikan oleh SKK Migas dalam waktu dekat.

“Ya lumayan, nanti kalau sudah apa namanya, siap dipublikasikan, kami kasih tahu,” katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Dunia Energi, potensi yang ditemukan berupa gas di lapangan yang masih di wilayah Corridor. Itu memang cukup besar. Bahkan menurut perhitungan awal jumlahnya tidak jauh berbeda dengan temuan gas di blok Sakakemang.

Adanya potensi gas di Blok Corridor secara geologi cukup dimungkinkan. Ini tidak lepas dari jumlah cadangan di sana memang cukup besar.

Apalagi tidak jauh dari Corridor baru saja ditemukan potensi gas dalam jumlah sangat besar, yakni Blok Sakakemag mencapai 2 triliun cubic feet (TCF) dan menjadi temuan cadangan migas terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir setelah temuan di Blok Cepu.

Blok Corridor sendiri saat ini tengah dioperatori oleh ConocoPhillips yang bermitra dengan dua perusahaan yaitu Repsol dan Pertamina. Ketiganya kini tengah bersaing untuk mendapatkan hak kelola saat kontrak ConocoPhillips berakhir pada 2023 mendatang.

Struktur di wilayah Sumatera bagian selatan juga jadi salah satu wilayah yang menjadi prioritas eksplorasi oleh SKK Migas dengan karena memiliki karakteristik reservoir fractured basement. Jadi jika ada temuan besar di suatu wilayah terdapat cadangan lain yang tersambung reservoirnya.(RI)