JAKARTA – Pemerintah secara resmi akan segera menghapus peredaran BBM RON 88 atau yang lebih dikenal dengan nama Premium. BBM RON 90 atau Pertalite akan menjadi standar minimal BBM yang akan dijual oleh Pertamina yang juga sebagai BBM penugasan.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan hal itu bukanlah akhir dari reformasi penggunaan BBM. Setelah menghapus Premium yang RON 88 kualitas BBM akan terus ditingkatkan menjadi lebih ramah lingkungan. Dengan kata lain Pertalite yang memiliki RON 90 juga akan dihapus peredarannnya.

“Memang kita sudah punya road map untuk itu (penghapusan RON 90). cuma memang pelasanaannya kita kan secara berangsur ya, biar enggak kaget, tapi kan semua masyarakat kan ingin, bahwa udara kita nih bersih, kita dapat udara yang sehat tiap hari, dan juga inget pake bahan bakar yang ramah lingkungan, itu juga akan mengawetkan mesin, karbonnya enggak banyak,” jelas Arifin ditemui di kantornya, Jumat (16/9).

Penerapan BBM ramah lingkungan sebetulnya sudah ada dasar aturannya yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 tentang Penerapan Bahan Bakar Standar Euro 4.

Tidak hanya itu, pemerintah juga mengisyaratkan untuk menghapus juga Pertamax yang memiliki RON 92. Menurut Arifin, Indonesia jadi salah negara yang paling tertinggal untuk urusan penggunaan BBM beroktan tinggi yang lebih ramah lingkungan.

“Harusnya memang begitu (tingkatkan jadi RON 95), kita paling ketinggalan kan ya?” ujar Arifin.

Rencana penghapusan BBM oktan rendah akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, dimulai dari RON 88 yakni bensin Premium yang akan dihapuskan secara resmi pada 1 Januari 2023 mendatang. Setelahnya, BBM dengan oktan RON 90 alias Pertalite akan dihapus secara bertahap, hingga nantinya BBM yang dijual di Indonesia harus memiliki nilai oktan tinggi yakni RON 95-98 atau setara Pertamax Turbo yang dijual Pertamina. (RI)