JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui ada unit bisnis PT Pertamina (Persero) yang akan di ditawarkan ke publik melalui penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini.

Pahala N Mansury, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan  ada rencana IPO Pertamina di bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada tahun ini.

Rencana IPO PGE ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membentuk holding panas bumi yang menggabungkan tiga perusahaan negara di sektor panas bumi, yakni PGE, PT PLN Gas & Geothermal (PLN GG) serta PT Geo Dipa Energi.

“Sejalan (dengan rencana IPO PGE),” kata Pahala kepada Dunia Energi, Jumat (19/2).

Holding panas bumi sendiri rencananya akan terbentuk pada tahun ini. “Ini merupakan inisiatif pengembangan energi baru dan terbarukan yang sesuai rencana akan diselesaikan prosesnya di tahun ini (pembentukan holding panas bumi),” ungkap Pahala.

Sumber Dunia Energi dengan Pertamina Refference Level di atas 22 sebelumnya juga membisikkan rencana PGE akan melantai di Bursa Efek Indonesia paling lambat kuartal IV 2021 atau awal 2022.

Hal ini sejalan dengan  pernyataan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang mengungkapkan adanya rencana IPO yang telah diamanatkan oleh Kementerian BUMN sejak tahun lalu.

“Pada kuartal III dan IV kami akan IPO salah satu unit bisnis,” kata Nicke.

Saat menunjuk kembali Nicke Widyawati sebagai direktur utama Pertamina pada tahun lalu, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan bisa meningkatkan transparansi pengelolaan Pertamina dalam dua tahun ke depan. Caranya dengan mewajibkan Pertamina untuk melantai di bursa saham.

Erick saat itu memastikan penetapan Nicke untuk mengisi posisi direktur utama Pertamina memiliki tugas khusus yang harus ditunaikan yaitu IPO anak usahanya.

“Ini ada KPI-nya, salah satunya dalam dua tahun harus go public, ada yang IPO, satu ada dua subholding,” kata Erick.(RI)