JAKARTA – PT PLN (Persero) diketahui memiliki utang usaha terbilang besar yakni mencapai sekitar hampir Rp500 triliun. Pada tahun lalu utang tersebut berhasil dikurangi.

Dharnawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengungkapkan pada awal tahun lalu utang PLN tercatat mencapai Rp450 triliun. Strategi efisiensi yang dilakukan berhasil menurunkan jumlah utang tersebut.

“Kami memiliki utang yang cukup besar Rp450 triliun di awal tahun lalu. kemudian selama setahun kami berhasil menugrangi hutang kmai sbesar 32 triliun. Walaupun kondisi covid kami masih bisa mengelola utang kami,” kata Dharmawan disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1).

Pada tahun 2020 lalu, manajemen PLN memang mengakui posisi utang yang mendekati Rp500 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk melakukan investasi di infrastruktur kelistrikan mulai dari jaringan hingga pembangkit listrik.

Keberhasilan dalam mengurangi utang sepanjang tahun lalu menurut Dharmo ditempuh dengan berbagai upaya terutama efisiensi operasonal. Kamudian dari sisi penjualan listrik juga digenjot dengan memanfaatkan tren penggunaan berbagai alat elektronik.

“Kami juga punya progam mempebriaki reveneu model kami dan meningkatakan electrifying life style. dalam prsoes ini kami membangun srategi marketing yang baik dimana reveneu kami siap meningkat,” jelas Dahrmawan. (RI)