JAKARTA – Sepanjang Agustus 2012, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berhasil maraih lima proyek baru, dengan total nilai mencapai Rp 283,51 miliar. Emiten bidang infrastruktur, properti, dan perdagangan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode WIKA ini pun optimis, dapat meraih kinerja keuangan yang solid di akhir tahun ini.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Argawan mengungkapkan, sepanjang Agustus 2012 proyek-proyek yang berhasil diperoleh WIKA antara lain “Maitenance Batugede-Maliana Road Section Timor Leste, senilai Rp 62,59 miliar. Emiten dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6,61 triliun ini juga meraih proyek pembangunan flyover Baburaja Brunei Darussalam senilai Rp 39,7 miliar.

Masih pada Agustus 2012, WIKA juga berhasil mendapatkan proyek pembangunan jembatan Komoro Timor Leste senilai Rp 78 miliar. Ditambah lagi pekerjaan penguatan tebing waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat senilai Rp 80,36 miliar, serta pembangunan jalan Dumai-Duri Paket C di Riau senilai Rp 22,86 miliar.

Dengan perolehan ini, Natal mengaku optimistis WIKA dapat mencatat kinerja keuangan konsolidasian yang solid hingga akhri 2012. Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) juga akan sangat membantu percepatan pertumbuhan bisnis konstruksi.

“Ini membuka peluang bagi kami untuk berinvestasi dan memperluas pasar yang secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja perseroan,” ujar Natal di Jakarta, Kamis, 30 Agustus 2012. Ia menambahkan, hingga Juli 2012 WIKA telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 9,17 triliun, dari target Rp 16,52 triliun tahun ini.

Menurutnya, tahun ini WIKA menargetkan dapat meraih total kontrak sebesar Rp 32,09 triliun, atau naik 20,68% dari pencapaian tahun lalu senilai Rp 26,59 triliun. Termasuk di dalamnya kontrak alihan (carry over) 2011 sebesar Rp 15,57 triliun.

WIKA juga diketahui sedang menjalankan sejumlah proyek bidang energi dan pertambangan. Diantaranya pembangunan beberapa PLTU, konstruksi lapangan migas Blok Cepu, dan konstruksi pabrik Chemical Grade Alumina Tayan milik PT Aneka Tambang Tbk.

Sepanjang Semester I-2012, WIKA juga telah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 202, 02 miliar, naik 33,34% dibanding periode sama sama tahun lalu Rp 151,51 miliar. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,45% menjadi Rp 4,02 triliun dari sebelumnya Rp 3,13 triliun (year-on-year).

“Kenaikan penjualan Semester satu didukung oleh perolehan kontrak baru di bidang konstruksi, mekanikal elektrikal, industri, serta real estat dan perdagangan,” ujar Natal lagi. Meski demikian, beban pokok pendapatan (COGS) WIKA pada Semester I 2012 tercatat naik 19,08% menjadi Rp3,66 triliun dari Rp3,08 triliun.

Hal ini, kata Natal, mengakibatkan laba kotor perseroan naik 52,39% menjadi Rp360,09 miliar dari Rp 236,29 miliar. Kenaikan juga terjadi pada beban usaha badan usaha milik negara di sektor konstruksi tersebut sebesar 15,4% menjadi Rp110,12 miliar dari Rp 95,43 miliar. Adapun laba usaha meningkat 51,36% menjadi Rp317,07 miliar dari Rp209,49 miliar.