JAKARTA – Produksi bijih timah PT Timah Tbk (TINS) sepanjang 2020 anjlok 51,79% menjadi 39.757 ton dibanding realisasi produksi 2019 yang mencapai 82.460 ton.

Wibisono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah, mengatakan dari pencapaian produksi tersebut 71,35% berasal dari penambangan darat dan sisanya 28,65% berasal dari penambangan laut. Sejalan dengan bijih timah yang anjlok, produksi logam timah juga turun 40,18% menjadi sebesar 45.698 ton pada 2020 dari tahun sebelumnya yakni sebesar 76.389 ton.

Wibisono mengatakan Timah menargetkan bisa meningkatkan persentase kontribusi timah dari laut pada tahun ini.

“Kedepan, kami mendorong kontribusi laut itu akan meningkat sekitar 10%. Dengan adanya upaya-upaya tersebut, penambangan laut kedepan dengan memperhatikan lingkungan juga kami kordinasi dan sosialisasi di daerah operasinal,” ungkap dia.

Dari sisi penjualan juga mengalami penurunan, hanya saja persentase penurunan tidak sebesar produksi.

Purwoko, Direktur Niaga Timah, mengungkapkan penjualan timah masih bisa digenjot yakni dengan memanfaatkan persediaan logam timah. Perusahaan berhasil membukukan penjualan logam timah sebesar 55.782 ton atau turun 17,61% dari tahun sebelumnya sebesar 67.704 ton.

“Kami memang 2020 ada penurunan juga karena penurunan produksi. Tapi kami bisa memperkecil gap dengan memafaatkan penjualan dari stok inventory,” kata Purwoko.(RI)