JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung mencatat volume penjualan batu bara 4,92 juta ton pada enam bulan pertama 2019, naik 11,36% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,41 juta ton. Hingga akhir 2019, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu menargetkan penjualan batu bara sebesar sembilan juta ton.

Laporan operasional perseroan menyebutkan, volume penjualan tertinggi diraih pada April 2019 sebesar 916 ribu ton dan terendah pada Mei lalu sebesar 576 ribu ton. Pada Juni 2019, volume penjualan batu bara tercatat sebesar 883 ribu ton yang mencakup 754 ribu ton batu bara thermal dan sisanya, 129 ribu ton coking coal.

Perseroan memproyeksikan pada 2019 permintaan batu bara kalori tinggi akan tetap stabil. Untuk menjaga profitabilitas, perseroan melalui Tuah Turanga akan mempertahankan biaya produksi.

Tuah Turangga berencana meningkatkan kapasitas produksi di PT Telen Orbit Prima, PT Asmin Bara Bronang dan SMM. Untuk mendukung rencana tersebut, Tuah Turangga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan dan membentuk perusahaan patungan untuk memperkuat pemasaran.

Untuk menyeimbangkan kontribusi pendapatan dari unit bisnis dan memastikan keberlanjutan usaha di masa depan, perseroan telah melakukan diversifikasi bisnis dengan mengakuisisi aset pertambangan batu bara metalurgi dan mineral emas yang dinilai tidak sensitif terhadap votalitas pasar batu bara thermal. Diversifikasi juga merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan risiko fluktuasi harga batu bara thermal.

Pada 2018, volume penjualan batu bara Tuah Turangga naik 11% dari 6,3 juta ton menjadi tujuh juta ton. Didukung dengan harga jual yang membaik, pendapatan sepanjang 2018 naik 49% menjadi Rp10,7 triliun dibanding 2017 sebesar Rp7,2 triliun.(AT)