JAKARTA – Produksi batu bara nasional hingga Juni 2018 mencapai 163,44 juta ton, naik 18% dibanding volume produksi pada enam bulan pertama tahun ini.

Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, mengungkapkan produksi baru terealisasi 33,7% dari produksi batu bara yang ditargetkan pada tahun ini mencapai 485 juta ton.

Data Kementerian Keuangan kemungkinan besar berbeda dengan realisasi karena rendahnya capaian produksi nasional disebabkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang ada di daerah belum sepenuhnya melaporkan produksi batubaranya sampai Juni lalu.

“Itu (163,44 juta ton) belum angka realisasi. Biasanya laporan IUP di daerah delay bisa sampai tiga bulan,” kata Agung ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (13/7).

Pemerintah masih optimis produksi batu bara masih akan tumbuh positif di sisa waktu periode satu tahun ini. Selain karena tingginya permintaan harga batu bara yang cenderung tinggi juga membuat produksi batu bara makin bergairah. Apalagi harga batu bara pada Juni saja sudah menyentuh US$ 104,65 per ton.

“Permintaan akan batu bara bagus, harga juga bagus,” tukas Agung.

Hingga saat ini volume ekspor tercatat sudah mencapai 94,68 juta atau 36% dari target ekspor sampai akhir tahun sebesar 371 juta ton.

untuk pemenuhan batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) yang ditargetkan sampai akhir tahun mencapai 114  juta ton, untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sudah mencapai 41,41 juta ton dan pemenuhan DMO lainnya mencapai 41,41 juta ton.

“Yang terpenting DMO terpenuhi, walaupun ekspor batu bara Juni ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama,” kata Agung.

Tingginya produksi dan harga batu bara tentu ikut mengkerek peneromaan negaea dari subsektor minerba. Lantaran kontribusi batu bara adalah 75% dari seluruh porsi pendapatan.

Data Kementerian ESDM hingga semester I 2018 ini PNBP subsektor minerba sudah mencapai Rp23,5 triliun atau 73,41% dari target yang ditetapkan senilai Rp 32,01 triliun. Dengan hasil yang diraih pada semester I tahun 2018, pemerintah optimistis realisasi PNBP hingga akhir tahun bisa menyamai capaian pada tahun lalu senilai Rp 40,61 triliun. (RI)