JAKARTA – PT Pertamina (Persero) sukses menghentikan semburan gas dan tumpahan minyak yang keluar dari sumur YYA-1 yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Ini seiring dengan relief well atau sumur penyumbat sudah mencapai sumur YYA-1,  sehingga sudah bisa disumbat fluida atau lumpur berat yang keluar dari sumur tersebut.

“Dengan tercapainya intercept ini, maka relief well terkoneksi pada YYA-1 dan pemompaan lumpur berat dari rig Soehana dapat dilakukan untuk menahan tegakan gas, dan mematikan kebocoran gas dari sumbernya,” kata Dharmawan H Samsu, Direktur Hulu Pertamina dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/9).

Dia menambahkan tercapainya koneksi ini, lebih cepat dari jadwal awal target 26 September sampai awal Oktober.

Dharmawan juga menegaskan dengan terkoneksinya relief well dengan YYA-1 dan mulau berhentinya semburan gas serta minyak paparan minyak disekitar anjungan YYA-1 sudah tidak terlihat.

Beberapa waktu ke depan masih merupakan masa kritika karenanya tetap dilakukan monitoring untuk memastikan kestabilan sumur dan memastikan tidak ada fluida yang keluar dari sumur YYA-1. Monitoring dilakukan melalui aerial survey, kamera thermal dan untuk di dalam laut menggunakan Remotedly Operated Vehicles (ROV). Jika kondisi dinyatakan stabil maka akan dilakukan tahap selanjutnya yaitu pemompaan semen untuk proses mematikan sumur YYA-1 secara permanen.

Taufik Adityawarman, Incident Commander Project YYA-1 mengatakan, proses injeksi lumpur berat terus dilakukan hingga Senin (23/9). Jika sudah dipenuhi dengan lumpur maka bisa dilakukan proses selanjutnya.

“Setelah kami inject dengan lumpur berat, sehingga ini upaya yg masih sedang lakukan sampai hari ini, tadi pagi masih berlangsung dengan harapan sore atau malam akan ke tahap berikutnya di poin 7 plug and abandon Setelah lumpur stabil akan kami angkat dan injeksi semen akan kami kunci. agar terhindar dari semburan gas,” ungkap Taufik yang juga Direktur Operasi dan Produksi PHE.

Setelah seluruh rangkaian penyambungan sumur dilakukan Pertamina kata Taufik paling tidak ditargetkan sumur bisa ditutup sepenuhnya pada 1 Oktober 2019. “Tanggal 1 Oktober sudah tersemen dan terkunci,” kata Taufik.(RI)