JAKARTA – Schneider Electric memperluas portofolio Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan menawarkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) alternatif yang berkualitas tinggi dengan biaya yang kompetitif untuk perlindungan daya listrik untuk kondisi yang paling tidak stabil dan tidak dapat diprediksi. Melalui Seri Easy UPS 3S dan Easy UPS 1 Ph On-Line, Schneider Electric berupaya membantu meminimalisir risiko bisnis akibat gangguan listrik.

Astri R Dharmawan, IT Division Vice President for Indonesia, Malaysia and Brunei, Schneider Electric IT mengungkapkan lini produk Easy UPS Schneider merupakan kategori baru UPS yang didesain untuk memenuhi kebutuhan proteksi listrik dengan kondisi listrik yang tidak stabil sekalipun.

“UMKM bertumbuh dengan pesat dan menjadi tonggak utama dalam mendukung target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai 10 besar kekuatan ekonomi dunia berdasarkan PDB pada tahun 2030,” kata Astri di Jakarta, Rabu (25/7).

Pemberdayaan UMKM menjadi satu dari 10 prioritas nasional pemerintah Indonesia dalam inisiatif “MMaking Indonesia 4.0” yang difokuskan pada meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi, dan memberikan dukungan mentoring untuk mendorong inovasi dan transformasi digital.

Ekonomi digital sangat bergantung pada listrik yang andal dan stabil karena konektivitas dan akses data sangat penting dalam menunjang operasional bisnis.

Insiden gangguan listrik seperti pemadaman dan tegangan listrik yang tidak stabil dapat memengaruhi jalannya bisnis mulai dari layanan pelanggan hingga proses operasional yang penting. Banyak perusahaan kecil menengah yang belum siap menghadapi risiko bisnis yang disebabkan pemadaman listrik, dan sering tidak menyadari biaya dan dampak aktual yang terjadi pada operasional mereka.

“Dampak keuangan dari pemadaman listrik sebentar saja dapat menjadi bencana besar,” ungkap Astri.

Hasil studi dari ITIC’s 2017 Reliability and Hourly Cost of Downtime Trends Survey, untuk UMKM dengan 150 staff, 1 jam saja terjadi pemadaman listrik sama dengan kehilangan pendapatan dan produktivitas senilai US$100 ribu.

Astri mengatakan, pemadaman listrik adalah salah satu penyebab utama downtime yang tidak terencana. Menurut Dell EMC Global Study, hampir 90% organisasi mengalami downtime dalam operasionalnya karena kegagalan daya.

Untuk itu penting bagi UMKM untuk melakukan perencanaan proteksi listrik yang lebih baik untuk meminimalkan dampak gangguan listrik terhadap kinerja operasional dan keuangan usahanya. Semakin besar ketergantungan suatu usaha terhadap akses listrik, maka semakin besar kebutuhan usaha tersebut untuk membuat rencana cadangan agar bisnis dapat tetap berjalan meskipun terjadi gangguan listrik.

Seri Easy UPS dapat menjawab kebutuhan pasar akan solusi yang dapat menawarkan ketersediaan, keandalan dan pengelolaan daya listrik dengan kualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing usaha. Serta memberikan kenyamanan terbaik di kelasnya. Seri Easy UPS cocok digunakan bagi UMKM, pusat data, fasilitas manufaktur hingga pemilik rumahan. Pemanfaatan teknologi UPS juga membantu pelaku UMKM agar lebih kompetitif dan memiliki tingkat resistensi yang lebih tinggi dalam kegiatan bisnis mereka.

“Seri Easy UPS 3S memberikan efisiensi hingga 96 % dalam mode konversi ganda dan efisiensi hingga 99 % dalam Mode Hemat Energi (ECO Mode), meningkatkan standar industri untuk 10-to-40kVA UPS ke level selanjutnya,” kata Astri.(RA)