JAKARTA – PT PLN (Persero) mengklaim akan konsisten memastikan stimulus listrik yang disiapkan pemerintah tersalurkan dengan tepat sasaran untuk mendukung daya beli masyarakat. Sepanjang 2021, PLN bakal menyalurkan stimulus listrik pemerintah sekitar Rp 11,72 triliun.

“Kami akan berkolaborasi Kolaborasi dengan berbagai pihak terus dijalin agar stimulus bisa diterima dengan baik oleh masyarakat penerima manfaat,” ujar Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN.

Adapun stimulus listrik yang diberikan hingga Desember 2021, besarannya adalah sebagai berikut.

1. Pelanggan golongan rumah tangga daya 450 Volt Ampere, bisnis kecil daya 450 VA dan industri kecil daya 450 VA diberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

2. Pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi diberikan diskon sebesar tarif listrik 25 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.

3. Pembebasan biaya beban atau abonemen, serta pembebasan ketentuan rekening minimum sebesar 50 persen bagi pelanggan industri, bisnis, dan sosial.

Diskon akan diberikan secara langsung kepada pelanggan. Bagi pelanggan pascabayar, diskon diberikan dengan langsung memotong tagihan rekening listrik pelanggan. Sementara itu, untuk pelanggan prabayar, diskon tarif listrik diberikan saat pembelian token listrik.

Khusus untuk pembebasan biaya beban, abonemen, dan pembebasan ketentuan rekening minimum, pemberian stimulus akan diberikan secara otomatis dengan memotong tagihan rekening listrik konsumen sosial, bisnis dan industri,” ujar Bob.

Menurut dia, selain data based yang dimiliki oleh PLN, penerima stimulus juga telah melalui sinkronisasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial dan dipastikan dengan uji petik di lapangan.

Sinkronisasi data juga terus dilakukan dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Jika ada perubahan jumlah penerima manfaat, maka pengesahan selalu melalui izin dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

“Ada analisis dan evaluasi yang kita jalankan terus, untuk memastikan bahwa stimulus listrik ini tepat sasaran, so far so good. PLN siap untuk mendukung program pemerintah menyalurkan stimulus di sektor ketenagalistrikan ini,” katanya.

Selain memastikan data penerima manfaat telah akurat, PLN juga gencar melakukan sosialiasi kepada masyarakat. Berbagai saluran informasi dimanfaatkan secara optimal, mulai dari pemberitaan hingga sosial media.

Apabila masyarakat memerlukan informasi, saluran komunikasi sosial media PLN maupun layanan PLN 123 terus siaga untuk melayani masyarakat. Tidak hanya itu, posko-posko pengaduan di kantor PLN juga tetap siaga.

“Kami harapkan di era pandemi, masyarakat bisa memanfaatkan saluran-saluran tersebut yang kami buka di seluruh Indonesia. Masyarakat bisa men- download PLN Mobile untuk mengecek status stimulus, pengaduan, hingga pembayaran rekening dan pembelian token,” imbuh Bob.

Kolaborasi juga dilakukan PLN bersama pemerintah daerah. Sehingga, saluran informasi mengenai stimulus listrik bisa lebih luas hingga ke tingkat desa bahkan RT/RW.

“Stimulus ini kan menjangkau seluruh Indonesia, mungkin ada yang tidak bisa mengakses media sosial, kita berkomunikasi dengan kepala desa dan RT/RW agar sosialisasi lebih optimal,” ungkap Bob. (RA)