JAKARTA – Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menunjuk Ridwan Djamaluddin sebagai Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru.

Ego Syahrial, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM saat dikonfirmasi belum mau menjelaskan detail informasi tersebut. Menurut Ego, kepastian siapa yang akan jadi Dirjen Minerba baru bisa disampaikan ketika benar-benar sudah diterima Surat Keputusan Presiden (Keppres). “Belum, tidak tahu saya, belum terima Keppresnya,” kata Ego di Kementerian ESDM, Rabu (5/8).

Sementara itu para pelaku usaha tambang baru bara yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Batu bara Indonesia (APBI) menyambut baik jika sudah ada dirjen Minerba definitif yang baru. Selama ini posisi Dirjen Minerba diisi sementara oleh Rida Mulyana.

Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif APBI,  mengatakan siapapun yang menjadi dirjen Minerba harus bisa membuat kebijakan inovatif ditengah pandemi Covid-19. Sosok Ridwan pun sebenenarnya bukan orang baru di dunia pertambangan.

“Tantangan yang akan dihadapi dirjen Minerba yang baru cukup berat. Dirjen baru dituntut untuk membuat kebijakan yang dapat meringankan beban pelaku usaha di minerba agar bisa survive di era Pandemi Covid-19 ini serta disisi pemerintah dituntut untuk menjaga penerimaan negara,” kata Hendra kepada Dunia Energi, Rabu (5/8).

Jika benar Ridwan sudah ditetapkan presiden, maka tugas berat diawal jabatannya sudah menanti yakni harus mengawal penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) UU Minerba dengan melibatkan stakeholders.

“Dalam hal ini pelaku usaha agar peraturan pelaksanaan UU Minerba bisa berjalan efektif dan positif dalam mendorong investasi,” kata Hendra.

Selain itu, dirjen Minerba baru nantinya juga dituntut untuk bisa efektif berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, lalu dengan pemerintah daerah. “Terutama dengan akan ditariknya kewenangan pengelolaan minerba dari daerah ke pemerintah pusat,” tegas Hendra.

Munculnya nama Ridwan sejak awal seleksi dirjen Minerba sudah cukup mengejutkan berbagai pihak. Maklum saja dia merupakan sosok yang dikenal dekat dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) yang juga dikenal memiliki kaitan dengan beberapa perusahaan papan atas pertambangan batu bara. Saat ini pun Ridwan menjabat sebagai Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim dan Investasi.

Seleksi untuk mengisi posisi Dirjen Minerba diikuti oleh enam nama. Dari enam nama, empat diantaranya berasal dari internal Kementerian ESDM, yakni Agung Pribadi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama (KLIK), Mohamad Priharto Dwinugroho (Kepala Pusat PPSDM Geominerba), Sujatmiko (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara), dan Yunus Saefulhak (Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral).

Dua lainnya merupakan pejabat dari Kemenko Marves, yakni Ridwan Djamaluddin dan Yohannes Yudi Prabangkara yang merupakan Asisten Deputi Industri Penunjang Infrastruktur.

Ridwan juga merupakan ketua ikatan alumni ITB dan mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IATGI). Ia juga merupakan lulusan Geologi ITB.

Ridwan menyelesaikan gelar masternya di University of Twente di Belanda. Lalu, ia menyelesaikan gelar doktornya di Texas A&M University dengan konsentrasi yang sama di bidang Geologi.(RI)