JAKARTA – Repsol sedang giat-giatnya berinvestasi di Indonesia. Setelah penemuan besar cadangan gas di Sakakemang, kini Repsol mengincar potensi lain. Perusahaan migas asal Spanyol itu kini menaruh minat menggarap proyek Enhance Oil Recovery (EOR) yang saat ini sedang diinisiasi PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero). Proyek EOR yang diincar Repsol berada di Lapangan Tanjung, bagian dari PEP Asset 5.

Berdasarkan informasi yang diterima Dunia Energi, Repsol sudah siap berkomitmen ikut mengembangkan EOR dengan menggelontorkan dana ratusan juta dolar.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan ketertarikan Repsol sudah disampaikan kepada manajemen Pertamina. ”Iya kalau tidak salah Repsol sudah menyampaikan minat ke Pertamina. Kita tunggu respon Pertamina, karena mau mereka (Repsol) secepat mungkin,” kata Dwi kepada Dunia Energi, Kamis (19/12).

Jaffee Arizona Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengatakan saat ini pembicaraan antara kedua pihak (Repsol-Pertamina) masih berlangsung. Repsol masih mendata dan mengkaji potensi produksi dari kegiatan EOR dalam skala full yang akan dilakukan di Lapangan Tanjung.

“Mereka masih study subsurface, kalau ada potensi baru bicara internal,” ujar Jaffee.

Repsol kata Jaffee sebenarnya berminat untuk menggarap beberapa proyel EOR yang ada di tanah air, namun Tanjung menjadi yang terdepan lantaran sudah dikembangkan terlebih dulu oleh Pertamina. “Tanjung kan memang jadi salah satu yang ada potensi kan,” tukasnya.

Konsep kerja sama juga belum ditetapkan kedua pihak, dan baru akan diputuskan setelah kajian subsurface serta kajian potensi rampung

“Ini masih diskusi business to business. Masih diskusi (konsepnya), tapi sebelum kesitu harus dipastikan dulu potensinya,” tegas Jaffee.

EOR dengan menggunakan baham kimia sudah dilalukan di Lapangan Tanjung, hanya saja masih dalam skala uji coba. Bahan yang digunakan dalam EOR tersebut adalah polymer chemical atau bahan kimia polymer bernama Tanjung Polymer Field Trial (TPFT).

Manajemen Pertamina menargetkan produksi di sana bisa menjadi 45 ribu barel per hari (bph) dengan metode EOR. Berdasarkan data perusahaan potensi cadangan sekitar 300 juta – 700 juta MMSTB. Sedikitnya ada sembilan lapangan yang menjadi prioritas tinggi untuk dikembangkan Pertamina EP ke depannya dengan menggunakan metode EOR. Dua pendekatan yang kini sedang dilakukan adalah dengan menggunakan kimia untuk lima lapangan, yakni Rantau, Sago, Jirak, Limau serta lapangan Tanjung.

Empat lapangan lainnya akan dikembangkan dengan metode EOR menggunakan CO2 diantaranya di Ramba, Tambun, Jatibarang serta Sukowati.(RI)