JAKARTA – PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) hingga sembilan bulan 2019 membukukan pendapatan Rp65,6 triliun, naik 7% dibanding periode yang sama 2018. Namun, seiring peningkatan biaya keuangan dan efek dari translasi mata uang menyebabkan laba bersih United Tractors terkoreksi 5% dari Rp9,1 triliun menjadi Rp8,6 triliun.

Unit usaha kontraktor penambangan melalui PT Pamapersada Nusantara tercatat memberikan kontribusi 46% dari total pendapatan United Tractors. Selain itu, unit usaha pertambangan batu bara dan emas berkontribusi 22%. Sisanya, berasal unit usaha mesin konstruksi dan industri konstruksi.

Laporan United Tractros yang dirilis Kamis (31/10) menyebutkan, Pamapersada hingga September 2019 membukukan pendapatan Rp30 triliun, naik 4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Volume produksi batu bara milik klien tercatat naik dari 90,5 juta ton menjadi 96,4 juta ton. Volume pekerjaan pemindahan tanah (ovurburden removal) naik dari 717,6 juta bcm menjadi 749,9 juta bcm.

Anak usaha perseroan lainnya, PT Tuah Turangga Agung pada sembilan bulan 2019 menjual batu bara 6,4 juta ton, termasuk 839 ribu ton batu bara kokas, naik 11% dibanding periode yang sama tahun lalu 5,8 juta ton. Seiring dengan peningkatan volume penjualan, pendapatan naik 4% menjadi Rp8,5 triliun.
PT Agincourt Resources, perusahaan yang mengoperasikan Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara juga ikut memberikan kontribusi Rp5,9 triliun bagi pendapatan United Tractors. Agincourt hingga September 2019 mencatat penjualan emas sebesar 306 ribu ouces.(AT)