JAKARTA – Medco E&P South Sumatra merampungkan Proyek Tamelat yang ditandai dengan pengiriman First Gas dari sumur Temelat 3. Selanjutnya, akan ada lagi penyaluran dari sumur gas Tamelat 4.

Wisnu Prabawa Taher,  Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan dengan selesainya proyek Tamelat maka total tambahan produksi gas bisa mencapai 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

“Saat ini Sumur Temelat 3 telah berproduksi. Sumur Temelat 4 diperkirakan akan siap berproduksi pada Januari 2020 dengan total produksi sebesar 10 MMSCFD,” kata Wisnu di Jakarta, Kamis (12/12).

Produksi gas dari lapangan Temelat dialirkan melalui pipa gas sepanjang kurang lebih 21 km ke fasilitas eksisting di Stasiun Gunung Kembang. Selanjutnya gas tersebut akan dikirim ke Stasiun Rambutan untuk disalurkan ke jaringan pipa gas Sumatera Selatan.

Menurut Wisnu, pengembangan proyek Lapangan Temelat tersebut mencakup kegiatan di antaranya yakni pengeboran dua sumur gas yaitu Temelat 3 dan Temelat 4 b. Kemudian pembangunan fasilitas produksi c dan pemasangan pipa gas sepanjang kurang lebih 21 km dengan total biaya investasi mencapai US$ 11 juta.

Lebih lanjut Wisnu mengatakan, penyaluran perdana gas sumur Temelat 3 sesuai waktu yang telah ditargetkan. Hal ini, menunjukkan keberhasilan koordinasi program dan pengawasan work program and budget (WP&B) yang dilaksanakan oleh SKK Migas serta komitmen dan realisasi investasi yang dilaksanakan oleh Medco E&P South Sumatra.

Keberhasilan sumur Temelat 3 dan sumur Temelat 4 akan mendorong Medco E&P South Sumatra untuk melakukan pengeboran sumur yang lain dalam rangka meningkatkan produksi gas di wilayah kerja tersebut. Tambahan produksi gas tersebut juga akan memperkuat posisi Medco Energi yang saat ini merupakan 10 Kontraktor KKS utama penyumbang lifting minyak dan gas.

Wisnu menambahkan, selain berkontribusi dalam bentuk penambahan gas pada produksi gas nasional, proyek pengeboran Sumur Temelat 3 dan Sumur Temelat 4 juga berperan pula dalam menggerakan industri penunjang migas. Selain itu juga dapat menciptakan multiplier effect selama proses pengeboran seperti penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat di lokasi proyek.

Proyek Tamelat melingkupi beberapa kegiatan seperti pengeboran dua sumur gas yaitu Temelat 3 dan Temelat 4 b. Pembangunan fasilitas produksi c. Pemasangan pipa gas sepanjang kurang lebih 21 km.

“Produksi gas dari Lapangan Temelat dialirkan melalui pipa gas sepanjang 21 km ke fasilitas eksisting di Stasiun Gunung Kembang. Selanjutnya gas akan dikirim ke Stasiun Rambutan untuk disalurkan ke jaringan pipa gas Sumatera Selatan,” ujarnya.

Selain kontribusi dalam bentuk penambahan gas pada produksi gas nasional, menurut Wisnu proyek pengeboran Sumur Temelat 3 dan Sumur Temelat 4 tentu saja berperan pula dalam menggerakan industri penunjang migas dan menciptakan multiplier effect selama proses pengeboran.  “Seperti penyerapan tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat setempat di lokasi proyek,” kata Wisnu.(RI)