JAKARTA – PT PLN (Persero) memulai program listrik desa di Kalimantan Barat. Sedikitnya ada 60 lokasi yang akan dibangun fasilitas dan infrastruktur ketenagalistrikan baru. Agung Murdifi,General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat, mengatakan PLN terus mengejar rasio elektrifikasi nasional 100% dan salah satu caranya dengan meningkatkan rasio elektrifikasi di desa.

“Saat ini elektrifikasi desa menjadi fokus PLN. Kami ingin listrik dapat dirasakan seluruh daerah, sehingga perkembangan di negara ini merata,” kata Agung, Selasa (21/5).

Pada 2018 PLN telah menyelesaikan program listrik perdesaan di Kalimantan Barat dengan membangun 4.825 kilo volt ampere (kVA) Gardu Distribusi 86 kilo meter sirkit (kms) Jaringan Tegangan Menengah, 209 kms Jaringan Tegangan Rendah. Lalu ada 35 desa teraliri listrik dengan total 5.678 pelanggan.

Menurut Agung, dengan nilai investasi lebih dari Rp130 miliar pada 2019 PLN akan menambah jaringan listrik pedesaan di 60 lokasi dengan panjang jaringan tegangan menengah se359 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kVA. “Potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan,” ujar Agung.

Pembangunan jaringan listrik desa pada 2019 akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4%, dari sebelumnya 88,04 %

Di Dusun Tuan Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau sendiri, PLN akan membangun 7 kms JTM, 2 kms JTR, dan 300 kVA gardu distribusi untuk melistriki 170 pelanggan. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini antara lain, infrastruktur jalan yang tidak memadai, posisi pemukiman terpencil, perizinan lahan atau kebun warga dan perizinan kawasan hutan.

Meski menemui berbagai kendala, PLN akan selalu siap dan dengan bantuan banyak pihak program listrik perdesaan di Provinsi Kalimantan Barat dapat sukses terlaksana pada 2019.

Agung mengatakan, hal ini selaras dengan Program Gubernur Kalbar untuk meningkatkan Nilai Indeks Desa Membangun, yakni dengan meningkatkan skor akses listrik untuk merubah status Desa Berkembang menjadi Desa Maju, Desa Maju menjadi Desa Mandiri.

“Kami berharap pembangunan listrik di Desa Mandong dan 59 lokasi lainnya dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti, sehingga listrik dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” kata Agung.(RI)