JAKARTA– Kinerja PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas dengan kontribusi net profit terbesar ketiga  anak usaha hulu Pertamina  pada 2018, mencatatkan kinerja operasi produksi pada semester I 2019 relatif stabil. Hal itu ditunjukkan dari pencapaian produksi minyak yang tercatat 83.700 barel per hari (bph), di atas target RKAP 2019 sebesar 81.500 bph, namun masih di bawah proyeksi dalam APBN, yaitu sebesar 85.000 bph.

“Untuk produksi gas, 100% sesuai proyeksi, yaitu 965 mmscfd (juta standar kaki kubik per hari) dengan lifting 790 mmscfd,” ujar Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP, kepada Dunia-Energi di sela sebuah acara di Jakarta, Kamis (8/8).

Sementara itu, dalam dokumen yang diperleh Dunia-Energi, produksi Pertamina EP sepanjang semester I 2019 masih belum mencapai target APBN dan RKAP, bahkan masih di bawah 80.000 bph. Dokumen tersebut mencatat, produksi minyak Pertamina EP dari lima Asset yang dikelola perusahaan hingga akhir Juni 2019 mencapai 77.971 bph (year to date/ytd).

Realisasi produksi minyak tersebut berasal dari Pertamina EP Asset 5 (mengelola Aset di Kalimantan) memberi kontribusi produksi minyak terbesar bagi Pertamina EP, yaitu 17.905 bph (ytd). Posisi berikutnya Pertamina EP Asset 2 (mengelola aset di Sumatera Bagian Selatan) sebesar 17.441 (ytd), Pertamina EP Asset 4 (mengelola aset di Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua) sebesar 15.706 bph (ytd), Pertamina EP Asset 1 (mengelola aset di Sumatera Bagian Utara dan Tengah) sebesar 14.146 bph (ytd), dan terkecil Pertamina EP Asset 3 (mengelola aset di Jawa Bagian Barat) sebesar 12.773 bph (ytd).

Sementara itu, produksi gas terbesar adalah Pertamina EP Asset 2, yaitu sebesar 399,3 mmscfd (ytd), disusul Pertamina EP Asset 3 sebesar 259,8 mmscfd (ytd) dan Pertamina EP Asset 4 sebesar 185 mmscfd (ytd). Posisi berikutnya adalah Pertamina EP Asset 1 dengan 94 mmscfd (ytd) dan Pertamina EP Asset 5 sebesar 16 mmscfd (ytd). (RI)