Lokasi pemboran eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi.

KERINCI – Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Adiatma Sardjito menyatakan, longsor di Wilayah Kerja (WK) Panas Bumi Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, tidak berpengaruh terhadap total produksi panas bumi PGE.

“WK Panas Bumi Sungai Penuh saat ini berstatus eksplorasi. Peristiwa ini tidak menimbulkan dampak penurunan produksi panas bumi PGE,” tutur Adiatma pada Minggu, 27 Januari 2013.

Saat ini, PGE sedang berkonsentrasi untuk merawat lima korban yang mengalami luka-luka, dan memulangkan jenazah lima korban yang meninggal. Seluruh korban adalah pekerja pengeboran eksplorasi WK Panas Bumi Sungai Penuh yang dikelola PGE.

Satu korban, Miswanto asal Kepulauan Riau sempat dinyatakan hilang dalam bencana itu. Namun jasad korban berhasil ditemukan, setelah PGE dibantu Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, dan aparat pemerintah daerah (pemda) yang terkait melakukan pembersihan lokasi, menggunakan 6 unit alat berat di medan yang cukup sulit.

Pada Minggu malam, untuk alasan keamanan, upaya pembersihan tanah longsor sementara waktu dihentikan karena cuaca kurang bersahabat. Hujan lebat terus turun di kawasan itu, dan diduga kuat menjadi penyebab terjadinya bencana longsor.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan bersama Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen, Direktur Umum Pertamina Luhur Budi Djatmiko, dan Direktur Utama PGE Slamet Riadhy pada Minggu pagi, telah bertolak ke lokasi kejadian.

Selain melihat lokasi terjadinya longsor, mereka juga membesuk korban luka yang dirawat di RSUD Kerinci dan Puskesmas Lempur, serta memantau langsung pemulangan jenazah korban yang meninggal. (Daftar korban meninggal Klik: https://www.dunia-energi.com/longsor-di-wk-panas-bumi-kerinci-5-pekerja-pge-tewas-terkubur/)

PGE sendiri tahun ini merencanakan serangkaian kegiatan pemboran eksplorasi secara lebih massif. Diantaranya di WK Panas Bumi Lumut Balai (Sumatera Selatan), Ulubelu (Lampung), Hululais (Bengkulu), dan Sungai Penuh (Jambi).

Diharapkan, pada 2014 PGE dapat mencapai energy availability panas bumi perusahaan sebesar 100.000 BOE (Barrel Oil Equivalent/barel setara minyak).

(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)