JAKARTA – PT Agincourt Resources, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) hingga April 2020 telah memproduksi 113 ribu ounces setara emas, turun dibanding periode Januari-April tahun lalu sebesar 133 ribu ounces setara emas. Berdasarkan laporan operasional United Trators per April 2020, produksi emas Agincourt mencapai level tertinggi pada Januari yakni 36 ribu ounces setara emas. Untuk produksi terendah tercatat pada periode April sebesar 18 ribu ounces setara emas.

Produksi emas Agincourt berasal dari tiga pit eksisting, yakni Purnama, Ramba Joring dan Barani di Tambang Emas Martabe, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Agincourt juga memiliki tiga deposit lain, yakni Uluala Hulu, Tor Uluala dan Horas. Dengan demikian, umur tambang dapat mencapai 15-16 tahun. Namun, Agincourt juga tetap melakukan eksplorasi secara agresif untuk memperoleh tambahan cadangan dan sumber daya baru. M

Mengutip laporan keuangan tahunan United Tractors, saat ini volume produksi Agincourt sesuai dengan kapasitas pabrik dengan melakukan proses terhadap bijian mengandung emas sebesar 5,9 juta ore atau menghasilkan sekitar 300 ribu-400 ribu ounces setara emas.

Frans Kesumu, Presiden Direktur United Tractors mengatakan penerapan Martabe Improvement Program telah mendukung pencapaian peningkatan produksi dan pengurangan biaya unit secara konsisten. “Agincourt akan melanjutkan kinerja terbaiknya di tahun-tahun berikutnya dengan prospek bisnis pertambangan emas yang semakin baik. Hal ini juga didukung kinerja yang efektif dan efisien serta kegiatan eksplorasi yang agresif,” kata Frans.

Sepanjang 2019, Agincourt memberikan kontribusi pendapatan Rp7,9 triliun bagi United Tractors. Pendapatan tersebut berasal dari volume penjualan setara emas mencapai 410 ribu ounces dengan rata-rata harga jual terealisasi untuk emas sebesar US$1.369 per ounces. (AT)