JAKARTA – Transisi energi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) akan menjadi salah satu fokus kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabinet Indonesia Maju dibawah kepemimpinan Menteri Arifin Tasrif. Ini juga yang sudah diingatkan Presiden Joko Widodo.

Arifin Panigoro, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyatakan transisi energi harus menjadi salah satu fokus utama kerja Arifin Tasrif. Untuk itu, perlu terobosan untuk mendorong transisi energi di Indonesia.

“Energi transisi menuju renewable itu betul-betul sesuatu yang harus dilakukan bukan business as usual tapi harus ada breakthrough (terobosan),” kata di Jakarta, Rabu (23/10).

Salah satu karakteristik dari energi baru terbarukan adalah kebutuhan dana yang besar pada awal investasi.

“Ini investasi awalnya tinggi tapi feedstock-nya kan gratis, sinar matahari, angin geothermal. Jadi sistem tarifnya harus lebih cerdas, jangan yang convensional, yang lebih kreatif. Misalnya tinggi didepan kedepannya turun turun, nah sekarang ini cara-cara seperti itu masih belum digunakan,” kata Arifin.

Fokus dalam transisi energi sebenarnya juga sudaj diingatkan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pengumuman menteri ESDM, secara khusus presiden mengingatkan tentang transisi energi dan defisit neraca migas. “Realisasi energi terbarukan dan defisit neraca migas,” kata Presiden.

Fahmy Radhi, penganat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada, mengatakan EBT menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan menteri baru bersama dengan menarik investor peningkatan produksi migas, menekan defisit neraca migas dan memangkas birokrasi. “Saya optimis Arifin bisa selesaikan masalah ESDM,” kata Fahmy.(RI)