PLTU mulut tambang yang dibangun Adaro di Tanjung saat masa konstruksi.

PLTU mulut tambang yang dibangun Adaro di Tanjung saat masa konstruksi.

TABALONG – Kabar gembira datang dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Unit pertama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara berkapasitas 2 x 30 Megawatt (MW) yang dibangun PT Adaro Energy Tbk di Tanjung, pusat pemerintahan daerah itu, telah beroperasi dan memasok listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Corporate Secretary Adaro, Devindra Ratzarwin mengungkapkan, PLTU yang merupakan dambaan warga Tabalong itu, telah mulai beroperasi sejak Juni, atau akhir Kuartal II – 2013. Pembangunan dan pengoperasian PLTU itu, dilakukan oleh anak usaha Adaro. Yakni PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW).

Diharapkan, kata Devindra, pembangkit listrik yang tergolong PLTU mulut tambang (karena letaknya dekat dengan tambang batubara sebagai sumber pasokan energi primernya) ini, akan beroperasi secara penuh pada kuartal ketiga 2013. Saat itu, ditargetkan pembangunan unit kedua PLTU Tanjung ini juga dapat dirampungkan.

“Saat ini unit pertama PLTU mulut tambang Adaro di Tanjung sudah beroperasi dengan baik dan memasok listrik untuk PLN serta kegiatan operasional PT Adaro Indonesia (anak usaha Adaro Energy yang bergerak di sektor pertambangan batubara),” ujar Devindra pada Rabu, 31 Juli 2013.  

Ia menerangkan, untuk pembangunan “PLTU mulut tambang Tanjung” ini, pada Kuartal II – 2013 Adaro Energy menginvestasikan dana sejumlah USD 7 juta. Dengan begitu, maka total dana yang diinvestasikan Adaro untuk pembangunan PLTU 2 x 30MW ini mencapai USD 169 juta.

Dalam catatan Dunia Energi, inisiatif Adaro membangun PLTU mulut tambang ini sangat brilian. Yakni mendekatkan PLTU dengan sumber energinya, yakni batubara. Dengan begitu, dari sisi pasokan batubara relatif sangat aman efisien, karena menghemat ongkos pengangkutan batubara.

Selain itu, PLTU Tanjung 2 x 30 MW ini bukan hanya mimpi Adaro, melainkan mimpi seluruh masyarakat di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Maklum, sebelum adanya PLTU ini, masyarakat di sana kurang mendapatkan pelayanan listrik yang prima, meski berada di daerah sentra produksi batubara.

Dibangun sejak 2008, PLTU Tanjung telah memasuki tahap uji coba dan sinkronisasi pada Maret 2013, dan mulai memasok listrik untuk PLN serta kegiatan operasional pertambangan batubara Adaro pada Juni 2013. Nantinya ketika beroperasi penuh, PLTU ini akan mengkonsumsi sekitar 400.000 ton batubara E4000 per tahun.

Dengan output daya bersih terjamin sebesar 52,5MW, PT MSW mengaku siap untuk menunjang operasi pertambangan Adaro Indonesia, dengan menyediakan sumber listrik yang terjangkau dan dapat diandalkan. Kelebihan daya yang dihasilkan, dijual ke PLN untuk membantu pasokan yang dibutuhkan oleh jaringan listrik di Provinsi Kalimantan Selatan.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)