PLTU Cilacap.

JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi yang dikelola PT Sumber Segara Primadaya, memperoleh pendanaan dari China Development Bank (CDB) senilai US$ 700 juta atau setara Rp 7 triliun.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan CBD emberikan pendanaan bagi pembangkit berkapasitas 1×660 megawatt tersebut tanpa meminta jaminan dari pemerintah. Selain itu, proses finansialnya dipercepat dari yang biasanya satu tahun menjadi hanya dua bulan.

“Kedua hal ini menunjukkan kepercayaan yang tinggi Pemerintah China kepada Indonesia. Pihak China tidak ragu-ragu lagi berinvestasi di Indonesia,” katanya.

Jero menambahkan, kebutuhan listrik bagi masyarakat harus disediakan dengan cepat termasuk proses pemberian izin dan negosiasinya. Untuk menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat yang perekonomiannya terus tumbuh, pemerintah harus belajar dari China.

Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 1×660 MW, merupakan tindak lanjut pembangunan PLTU tahap I. Konstruksi PLTU Cilacap Ekspansi diperkirakan berlangsung hingga 36 bulan dan dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial (Comercial Operation Date/COD) pada 2016.

Pembangkit ini akan menyuplai energi listrik ke sistem Jawa-Bali sekitar 4.300 gigawatt hour (GWh) per tahun. Dalam mengembangkan proyek ekspansi ini, Sumber Segara tidak menyaratkan adanya jaminan dari pemerintah.

Pendanaan proyek selain dari ekuitas perusahaan, juga dari project financing sebesar US$ 700 juta. Sementara, untuk pendanaan modal kerja didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Abraham Lagaligo