JAKARTA – Indonesia menjadi salah satu negara yang turut meratifikasi kesepakatan Paris (Paris Agreement) terkait perubahan iklim. Indonesia juga berkewajiban melakukan berbagai upaya untuk mengurangi emisi karbon (carbon emission) hingga mencapai zero carbon pada 2050.

Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, mengatakan PT PLN (Persero) dituntut untuk memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian zero carbon di Indonesia. “Salah satu syarat untuk mencapai zero carbon adalah seluruh pembangkit listrik PLN harus sudah menggunakan 100 persen energi baru terbarukan (EBT). Padahal hingga akhir 2020, bauran energi primer untuk pembangkit listrik masih didominasi oleh batu bara sebesar 57,22 persen disusul gas 24,82 persen, BBM 5,81 persen, sedangkan proporsi EBT mencapai 12,15 persen,” kata Fahmy, Rabu (4/8).

Namun demikian, menurut Fahmy, kendati proporsi EBT relatif masih rendah, PLN tampaknya punya komitmen tinggi untuk meningkatkan EBT dalam dalam bauran energi. Komitmen PLN itu diwujudkan dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan PLTS Atap (Rooftop). PLN juga telah mengembangkan berbagai inovasi terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara, sehingga menghasilkan listrik yang lebih ramah lingkungan.

“PLN juga membangun PLTS Terapung Cirata, yang pertama dibangun di Indonesia. Ini merupakan PLTS Terapung terbesar di ASEAN, dengan kapasitas 145 MWAc, yang akan beroperasi komersial (Commercial Operation Date) pada November 2022,” ungkap Fahmy.

Dia menambahkan, pada saat PLTS Terapung Cirata beroperasi, PLN akan ikut berperan dalam pencapaian target EBT dalam bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025 dan zero carbon pada 2050. Mengingat sektor kelistrikan, termasuk penyumbang carbon emission yang cukup besar, PLN dituntut untuk tetap konsisten dan terus-menerus dalam menerapkan berbagai langkah strategis untuk mencapai 100 persen EBT bagi seluruh pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian itu, tidak diragukan lagi PLN akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian zero carbon di Indonesia pada 2050, sesuai dengan Paris Agreements,” kata Fahmy.(RA)