JAKARTA – Danone-Aqua mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 2.919 kilowatt peak (kWp) di pabrik yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. PLTS Atap terbesar di Jawa Tengah tersebut diklaim dapat menghasilkan listrik sebesar empat gigawatt hour (GWh) per tahun sekaligus mengurangi 3.340 ton emisi karbon (gas rumah kaca/GRK) per tahun.

“Klaim penurunan emisi GRK tersebut sedang dalam proses perhitungan direktorat aneka energi terbarukan EBTKE Kementerian ESDM,” ungkap Harris, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, kepada Dunia Energi, Senin (12/10).

PLTS Atap yang dikembangkan Danone-Aqua dan dioperasikan oleh Total Solar Distributed Generation (DG) Southeast Asia tersebut diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Acara peresmian sekaligus menandai refleksi satu tahun komitmen Pemerintah Jawa Tengah untuk menjadi provinsi bertenaga surya pertama di Indonesia. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 21,32% pada 2025. Serta menjadi provinsi tenaga surya pertama di Indonesia.

Secara geografis Provinsi Jawa Tengah yang berada di daerah khatulistiwa dan terletak pada 10°LS memiliki intensitas penyinaran matahari 3,5 kwh/m²/hari – 4,67 kwh/m²/hari, sehingga seluruh wilayah di Jawa Tengah potensial untuk dibangun PLTS.

Danone-AQUA sebelumnya juga telah menyelesaikan pembangunan PLTS di pabrik Ciherang, Jawa Barat, berkapasitas 770 kWp yang dapat menghasilkan listrik sebesar 1 GWh per tahun serta pengurangan emisi karbon sebesar 825 ton per tahun pada 2017. Pada 2023, 17 pabrik Danone-AQUA ditargetkan akan menggunakan PLTS Atap dengan total kapasitas sistem lebih dari 15.000 kWp dan dapat menghasilkan listrik sebesar 21 GWh serta mengurangi emisi karbon sebesar 16.633 ton CO2/tahun melalui pemanfaatan solar panel.(RA)