JAKARTA – Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) agar dapat mencapai target 23% pada bauran energi nasional 2025 sebagaimana amanah Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hal ini sejalan dengan komitmen untuk melaksanakan Paris Agreement dan mendukung perwujudan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia (Persero), mengatakan target pemerintah tersebut telah diantisipasi dengan upaya pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT).

“PT PAL telah mengawali untuk masuk dalam EPC pembangkit listrik tenaga nuklir yang ramah lingkungan yaitu teknologi PLTT. Dipilihnya PLTT karena teknologi ini lebih safe dan ramah lingkungan serta ketersediaan bahan bakar thorium yang melimpah di Indonesia,” kata Sutrisno, kepada Dunia Energi, Senin (27/7).

Pemerintah juga merencanakan tidak lagi menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM) dalam tiga tahun ke depan.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, telah menugaskan PT PLN (Persero) untuk melaksanakan gasifikasi pembangkit atau konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke liquefied natural gas (LNG).

Sutrisno menjelaskan PAL Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Thorcon International Pte, Ltd, perusahaan investor dari Amerika Serikat, dimana tahap design review untuk pembangunan test bed platform sudah selesai dilakukan.

“Diharapkan pemerintah segera memberikan green light sehingga fabrikasi test bed platform, yang di dalamnya ada reactor, bisa dimulai. Overall target COD (commercial operation date/beroperasi komersial) tahun 2027,” tandas Sutrisno.(RA)