Peresmian pembangunan PLTA Baliem, Wamena, Papua

Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menandatangani prasasti pembangunan PLTA Baliem, Wamena, Papua, Rabu, 1 Agustus 2012.

WAMENA – Tepat pada 1 Agustus 2012, PT PLN (Persero) memulai pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Lembah Baliem, Kabupaten Wamena, Provinsi Papua. PLTA berkapasitas 50 Megawatt (MW) ini direncanakan selesai dan mulai beroperasi pada 2017, dan mampu menghasilkan tenaga listrik 361 Gigawatt Hours (GWh) per tahun. Dengan demikian, setiap tahunnya PLN akan dapat menghemat anggaran untuk menerangi Papua hingga Rp 2,4 triliun.

Penuh haru Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo dan Bupati Yahukimo, Ones Pahabol bersama Direktur Utama PLN, Nur Pamudji menandatangani prasasti tanda dimulainya pembangunan PLTA Baliem pada Rabu, 1 Agustus 2012 di Wamena. Turut menyaksikan dan larut dalam keharuan itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Pejabat Gubernur Papua, Syamsul Arief Rivai, serta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman.

Upacara peresmian yang diberi nama “Oh Liah Waga” yang artinya “Dari Gelap Menuju Terang” itu pun disaksikan oleh sekitar 1.500 masyarakat sekitar Lembah Baliem. Tak lama lagi, berakhir sudah masa-masa penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis High Solar Diesel (HSD) untuk menerangi Wamena dan sekitarnya, yang selain sulit juga sangat mahal. PLTA yang dibangun, sepenuhnya akan memanfaatkan derasnya aliran air sungai Baliem.

Pekerjaan pembangunan PLTA Baliem terdiri atas dua pekerjaan. Yaitu pembangunan akses jalan (access road) dan pembangunan utama (civil work, metal work, electric mechanical work, transmission lines and sub stations). Total investasi yang dibutuhkan untuk kedua pekerjaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 4,9 triliun, yang menggunakan anggaran PLN.

Untuk mengawali pembangunan PLTA Baliem, PLN segera melakukan pembangunan jalan dari jalur jalan yang sudah ada (existing road) ke lokasi proyek PLTA, sepanjang kurang lebih 20 kilometer menyusuri lereng pegunungan. PLN juga akan membangun jaringan transmisi 70 Kilovolt (kV) sepanjang kurang lebih 35 kilometer, yang akan mengalirkan listrik dari PLTA Baliem ke Gardu Induk Wamena.

Dari gardu Induk Wamena, listrik selanjutnya disalurkan kepada pelanggan PLN yang ada di Kota Wamena, Kurulu, dan daerah sekitarnya. Listrik yang dihasilkan oleh PLTA Baliem ini juga akan dapat dinikmati oleh masyarakat yang ada di beberapa daerah sekitar PLTA. Agar listrik dari PLTA Baliem juga dapat disalurkan ke 7 kabupaten lainnya di Papua, PLN pun akan membangun jaringan listrik 20 kV.

Nur Pamudji menjelaskan, PLTA Baliem dengan kapasitas 50 MW ini nantinya akan dapat menghasilkan energi listrik sebanyak 361 GWh/tahun. “PLTA ini dijadwalkan mulai beroperasi secara komersial pada 2017,” ujarnya. Dibandingkan menggunakan HSD, maka pengoperasian PLTA Baliem untuk menerangi Papua akan dapat menghemat anggaran sekitar Rp 2,4 triliun per tahun.