KUPANG – PT PLN (Persero) merampungkan pembangunan menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara dua menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 70 kilo Volt (kV) yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Siklon Tropis Seroja di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Agustinus Jatmiko, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, mengatakan PLN telah berhasil mendirikan satu unit tower emergency setinggi 61 meter atau sebanyak 21 kolom lebih cepat dari target.

“Pembangunan menara darurat awalnya ditarget rampung selama satu bulan, namun dapat selesaikan dalam waktu 10 hari. Saat ini, PLN tengah melakukan tahapan pengujian pembebanan untuk memastikan keandalan dan keamanannya,” kata Agustinus, Minggu (18/4).

Jatmiko mengatakan, keberhasilan pengoperasian menara darurat tersebut berkat dukungan dari 77 personel gabungan PLN Group, 30 personel TNI KOREM 161 WIRASAKTI dan warga setempat bahu membahu membantu kami untuk pembersihan jalur transmisi.

Letnan Dua Infanteri Arif Setyo Budi dari Batalyon Infanteri 743/PSY Brigif 21/Komodo Kodam IX/Udayana menyatakan bahwa sinergi tersebut merupakan komitmen TNI dalam mengamankan objek vital negara.

“Kami bersama masyarakat dalam mendirikan penggantian Menara darurat sehingga dapat normal kembali dan progress yang sudah direncanakan oleh PLN juga berjalan dengan lancar bahkan lebih cepat dan ini bukti komitmen kami dari TNI juga mengamankan objek vital,” ujarnya.

Salah seorang warga Desa Tunfeu, Alexander Lopo (26) mengungkapkan bahwa hujan deras dan longsor yang mengakibatkan miringnya tower dan roboh. “Kami membantu membuka jalan karena longsor, jalan masuk ke tower susah setengah mati,” ungkap Alex.

Saat ini, pihak PLN terus berupaya memulihkan jaringan kelistrikan yang terdampak badai siklon seroja di NTT. Tercatat hingga Minggu (18/4) pukul 12.00 Wita di seluruh NTT, PLN telah berhasil memulihkan 2.442 gardu yang terdampak, sehingga sebanyak 395.634 pelanggan dapat menikmati listrik kembali. Guna mengetahui informasi terkini atau menyampaikan aduan terkait kelistrikan, masyarakat dapat mangaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile.

Dengan beroperasinya menara darurat ini, maka sebanyak 169.480 pelanggan PLN di 4 (empat) kabupaten di Pulau Timor berpotensi segera menikmati kembali listrik. Adapun kabupaten tersebut meliputi kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Belu.(RA)