JAKARTA – PT PLN (Persero) siap memasok listrik sebesar 311 MVA ke Kawasan Industri Jatiproton (Jawa Timur Probolinggo Tongas) dan 55,08 MVA Kawasan Industri Pasuruan Industri Estate Rembang (PIER). Rencananya PLN akan membangun sistem kelistrikan di kawasan tersebut secara cluster.

Agus Setiono, Manajer PLN Area Pasuruan, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan 366 MVA, PLN akan mengalirkan energi listrik melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Probolinggo-Grati. “Dengan membangun Gardu Induk 150 kV Tongas kapasitas 60 MVA di tahap pertama dan sisanya akan ditambahkan sesuai kebutuhan hingga 311 MVA,” kata Agus, Sabtu (11/8).

Rencana pasokan listrik ke kawasan industri tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) antara PLN dan PT SIER (Surabaya Industri Estate Rungkut), PT JATIPROTON Internasional Indonesia serta PT Pilar Bahtera Energy.

Untuk memenuhi kebutuhan di PIER sebesar 55.08 MVA PLN memanfaatkan Gardu Induk PIER yang saat ini baru dibebani 50 MW dari kapasitas yang ada 110 MVA sehingga bila dirasa kurang akan menambahkan Trafo di GI PIER.

Sistem cluster dipilih untuk meningkatkan pelayanan dan keandalan sesuai keinginan pelanggan, nantinya akan ada tiga cluster yakni Super Ultima (pelanggan yang akan menikmati layanan tanpa padam, tanpa kedip dan tanpa investsi) , Super Premium (Pelanggan yang akan menikmati layanan tanpa padam) dan Reguler.

“Dalam mewujidkan harapan pelanggan pada Cluster Super Ultima PLN bekerjasama dengan PT Pilar Bahtera Energi,” ujar Agus.

Agus optimistis penyediaan energi listrik kedua kawasan Industri tersebut dapat diwujudkan, mengingat cadangan daya di Jawa Timur saat ini mencapai 1.125 MW, meski untuk pemenuhan kebutuhan listrik yang disepakati secara bertahap. “Namun bila ada tambahan, PLN siap mengalirkan energi listriknya berapapun,” kata dia.

Seiring membaiknya kondisi kelistrikan di Jawa Timur maka PLN mampu memenuhi seluruh kebutuhan listrik baik untuk mencukupi kebutuhan sektor industri, pariwisata, usaha kuliner, pertokoaan, perkantoran dan perumahan. Pelanggan maupun calon pelanggan diharapkan tidak khawatir, dimanapun lokasi dan berapapun kebutuhan listrik yang dibutuhkan PLN siap memenuhinya.

“Dengan ditandatanganinya MoU ini, maka akan menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur Nantinya, tidak hanya peningkatan kebutuhan listrik, tetapi juga akan menyerap tenaga kerja sehingga roda perekonomian di Jawa Timur,” ungkap Agus dalam keterangan tertulisnya.

Bambang Resmianto, Presiden Direktur Jatiproton Internasional,  berharap pasokan listrik yang dijanjikan PLN untuk menyediakan kebutuhan listrik dengan keandalan yang tinggi. Bahkan PLN diminta memberikan layanan tanpa padam mengingat Industri manufaktur yang akan menempati kawasan Industri seluas lebih dari 1.100 hektar. merupakan industri dengan mengunakan peralatan berteknologi tinggi bahkan beberapa tenant nya mengharapkan layanan tidak kedip.

Dia menuturkan setelah dilakukan pembahasan beberapa kali dan mendapat penjelasan yang meyakinkan dari PLN maka kerja sama akhirnya terlaksana dengan layanan tanpa padam. “Bahkan untuk beberapa tenant yang menempati kawasan Industri mendapatkan layanan tanpa padam dan tanpa kedip,” kata Bambang.(RI)