JAKARTA – PT PLN (Persero) menadatangani nota kesepahaman tentang Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap untuk Wilayah Kerja Rokan dengan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan, pengelola Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 mendatang.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, mengungkapkan kepercayaan pemerintah dan Pertamina  untuk memastikan pasokan listrik dan uap yang cukup dan handal demi menjaga kegiatan produksi pada Wilayah Kerja Rokan.

Layanan PLN kepada Pertamina Hulu Rokan akan dilakukan bertahap. Untuk tahap awal ada layanan transisi yang dilakukan selama tiga tahun sejak Pertamina menjadi operator di Rokan.

“Dalam MoU ini, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama tiga tahun yang dimulai dari 9 Agustus 2021 sampai dengan 8 Agustus 2024. Dan layanan permanen yang di mulai sejak 8 Agustus 2024 dengan menginterkoneksikan sistem pada Wilayah Kerja Rokan dengan Sistem Sumatera,” kata Bob disela penandatanganan MoU, Rabu (30/12).

Bob mengatakan masa transisi tiga tahun akan dioptimalkan PLN dengan melakukan pembangunan interkoneksi sistem Sumatera untuk menggantikan pasokan transisi dan meningkatkan kapasitas pasokan ke Pertamina Hulu Rokan.

Budiman Parhusip, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream Pertamina menyambut baik sinergitas antar dua perusahaan. Ia juga mengapresiasi kesiapan PLN dalam penyediaan tenaga listrik dan uap untuk Pertamina Hulu Rokan.

“Pengelolaan wilayah Rokan sangat penting bagi ketahanan energi nasional. Kami sangat mengharapkan akan penyediaan listrik dan uap dari PLN karena sangat kritikal bagi operasional Wilayah Kerja Rokan kelak,” ungkap Budiman.

Blok Rokan adalah salah satu tulang punggung produksi minyal nasional. Saat ini rata-rata produksi minyaknya mencapai 180 ribu hingga 200 ribuan barel per hari (bph). Pertamina sudah melakukan transisi dari pengelola saat ini yakni PT Chevron Pacific Indonesia.(RI)