JAKARTA – PT PLN (Persero) menyiapkan terobosan baru bagi pelanggan listrik yang menggunakan sistem token. Nantinya, pengisian daya listrik melalui token, tidak lagi ‎menggunakan media meteran pelanggan.

Djoko R Abumanan, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian‎ Timur, Bali dan Nusa Tenggara, mengatakan PLN akan menerapkan terobosan yang disiapkan adalah dengan menginterasikan jaringan pelanggan dengan teknologi digital.

“Jadi begini, itu adalah two way communication. Kalau sekarang kan one way jadi meteran hanya terima saja. Kalau two way dengan memanfaatkan teknologi networking, jadi meter sama head computer berkomunikasi,” kata Djoko di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Djoko, terobosan tersebut akan diuji coba pada golongan pelanggan rumah tangga tahun ini.

Untuk merapkan mekanisme ‎baru pengisian token listrik, PLN pun telah berkoordinasi degan pihak bank dan ritel yang menjual token listrik.

“Iya baru tahun ini, kan baru uji coba. ‎Sudah, kalau ATM kan sebagai gateway saja. Untuk input customer misalkan, memberi info kepada computer PLN.‎ Sekarang sudah 55 bank seluruh ATM di Indonesia, kan enggak bank saja, switching oleh HP,  Indomaret dan kawan-kawan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Djoko menuturkan dengan menggunakan mekanisme Advanced Metering Infrastrcuture‎ (AMI) maka pengisian token yang dilakukan dengan bantuan komputerisasi berdasarkan permintaan dari pelanggan listrik.

Dengan mekanisme baru ini pelanggan tidak perlu lagi menggunakan nomor token yang biasanya dibeli digerai penjualan baru diinput atau dimasukkan dalam meteran listrik.

‎”Dia di sini ada yang namanya engine mesin berkomunikasi dengan seluruh Indonesia, namanya switching, beli Rp 100 ribu, ambil data, two way itu yang kita sebut AMI,” katanya

Penerapan mekanisme baru pembelian listrik sebenarnya sudah dicoba, namun masih terbatas karena hanya menjangkau para pelanggan besar atau pelanggan prioritas.(RI)