JAKARTA– PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan menyatakan Nike Inc, perusahana produk olahraga dan H&M, perusahaan produk fesyen, akan mengaplikasikan layanan dengan tarif premium green energy dari PLN (Global 100% Renewable Energy).

Julita Indah, Executive Vice President Pengembangan Produk Departemen Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN, mengatakan PLN saat ini memiliki kompetensi mengeluarkan sertifikat untuk perusahaan yang meminta pasokan energi yang bersumber dari energi terbarukan.

Renewable Energy (RE) merupakan pelayanan kebutuhan khusus pelanggan yang tergabung di dalam organisasi Global 100% RE dengan komitmen mendapatkan suplai dari energi  renewable,” kata Julita dalam siaran pers.

Menurut Julita, Nike dan H&M dalam proses pembahasan klausul kontrak untuk memperoleh sertifikat premium green energy sebagai perusahaan yang mengaplikasikan Global 100% RE. Kendati demikian, Nike dan H&M dinilai masih perlu pembahasan beberapa klausul lebih lanjut.

“Kami dengan Nike dan H&M selaku corporate buyer masih melakukan pembahasan, terutama terkait pengajuan syarat kapasitas pembangkit listrik. Nike, pembangkit listriknya harus berasal dari pembangkit renewable energy berkapasitas besar, sedangkan H&M berasal dari pembangkit listrik berkapasitas kecil,” katanya.

Sanny Iskandar, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), berharap perusahaan yang berada di kawasan industri bisa mengaplikasikan tarif premium services dari PLN. Dia beralasan, perhitungan tarifnya berbeda dengan tarif dasar listrik (TDL) yang dikenakan terhadap perusahaan pada umumnya.

Menurut Sanny, layanan tarif premium dari PLN ini lebih menguntungkan dan mendapat prioritas berupa aliran listrik yang tidak pernah padam karena PLN menggunakan sistem pembangkit cadangan. Apalagi energinya tidak hanya berasal dari satu sumber, namun bisa berasal dari gardu induk.

“Kepastian pasokan tersebut diharapkan bisa mendorong minat perusahaan di kawasan industri beralih ke tarif premium service,” katanya. (RA).