JAKARTA – PT Pertamina (Persero)  melalui subholding upstream menyatakan kesiapannya jika diperlukan bantuan untuk turut serta dalam  penyelamatan dan pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Taufik Adityawarman, Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi (PHE) subholding upstream Pertamina, menyatakan saat ini posisi kru Pertamina di lapangan memang stand by. Tapi jika ada komando adanya permintaan bantuan  tim PHE akan langsung bergerak.

“Posisi masih stand by tapi kami siap. Koordinat Pulau Laki adalah seperempat waktu tempuh Tanjung Priok – Pulau Pabelokan dari Jakarta,” kata Taufik saat dihubungi Dunia Energi, Sabtu malam (9/1).

Pesawat SJ-182 Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu.  Wilayah tersebut dekat dengan dua wilayah kerja yang dikelola oleh Pertamina yakni Offshore Southeast Sumatera (OSES) dan Offshore North West Java (ONWJ) yang dikelola oleh PHE OSES dan PHE ONWJ.

Pertamina juga sebelumnya terlibat dalam upaya penyelamatan ataupun pencarian kecelakaan pesawat Lion Air pada 2018.

Taufik memastikan kru di lapangan hanya tinggal menunggu komando dari Basarnas jika memang dibutuhkan bantuan. ”
Ini kan komando Basarnas. Seluruh kekuatan dalam BKO sifatnya” kata Taufik. (RI)