Meidawati, Dirut PHE (kanan), Jafee Suardin, Deputi SKK Migas, Ekariza, Dirops PHE, Greg Aolman, Dirut Repsol dan Indra Sahab, GM PHE Jambi Merang saat acara alih kelola WK Jambi Merang, Sabtu (9/2).

BAYUNG LENCIR – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengelola penuh dengan 100% hak partisipasi Wilayah Kerja Jambi Merang, Minggu (10/2). Proses alih kelola menyusul berakhirnya kontrak Joint Operating Body Pertamina – Talisman Jambi Merang pada Sabtu (9/2).

“Saat ini bagian Pertamina 45 MMSCFD untuk gas dan 2.500 barel per hari kondensat. Ke depan, target kami 80-100 MMSCFD untuk gas dan 5.000 BPH kondensat,” ujar Meidawati, Direktur Utama PHE saat konferensi pers usai seremoni alih kelola WK Jambi Merang di Sungai Kenawang Gas Plant, Desa Kali Berau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Menurut Meidawati, pengelolaan WK Jambi Merang di bawah Pertamina Hulu Energi adalah amanah dari pemerintah yang harus dilaksanakan. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki Pertamina dan dukungan para stakeholders, pengelolaan WK Jambi Merang diharapkan akan berdampak positif untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Selain Meidawati, ikut hadir dalam acara tersebut Jafee Suardin, Deputi Perencanaan Satuan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas).

Menurut Jafee, SKK Migas yakin bahwa pengelolaan WK Jambi Merang oleh Pertamina dapat berlangsung secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

“Di samping itu, potensi pengembangan WK Jambi Merang cukup menjanjikan yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi industri dan masyarakat sekitar,” kata Jafee.

Untuk memastikan kelancaran alih kelola pasca-terminasi, Tim Alih Kelola WK Jambi Merang PHE melakukan persiapan alih kelola untuk memastikan operasi aset wilayah kerja berjalan lancar terkait aspek Sumber Daya Manusia, Finansial, Operation maupun HSSE.

Selama rentang waktu empat tahun, di 2014 produksi gas WK Jambi Merang mencapai 100% dari target dan terus berlanjut sampai 2017. Pada
2018, 101% target terlampaui dengan lifting untuk kondensat sebesar 4.191,87 BPH dan gas sebesar 88,49 MMSCFD. Hal ini menunjukkan komitmen WK Jambi Merang dalam mendukung peningkatan produksi nasional dengan melaksanakan teknik peningkatan produksi dengan hasil yang baik.

Proses alih kelola dimulai sejak April 2017 saat pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan kontrak kerja sama WK Jambi Merang berakhir pada 9 Februari 2019. Di kontrak sebelumnya, PHE memiliki hak kelola 50%, Talisman Energy (sekarang Repsol) 25% dan sisanya Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Limited. Adapun, operatornya adalah Badan Usaha Bersama (Joint Operating Body/JOB) Pertamina – Talisman Jambi Merang.(AT)