JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) Repsol Exploracion Southeast Jambi B.V. anak usaha Repsol di Blok South East Jambi. Meidawati, Direktur Utama PHE, mengatakan PHE mengambil alih PI Repsol di Blok Southeast Jambi sebesar 27%.

“Ya (akuisisi), 27% kemungkinan awal Maret (rampung),” kata Meidawati kepada Dunia Energi, Rabu (26/2).

Namun Meidawati masih belum mau membeberkan berapa besar biaya akuisisi yang digelontorkan PHE untuk akuisisi PI Repsol tersebut. “Berapanya nanti saja kalau sudah tanda tangan,” tukasnya.

Konsorsium Repsol Exploracion South East Jambi B.V. dan MOECO Southeast Jambi B.V. memenangkan lelang blok Southeast Jambi pada 2018 dengan domitmen pasti G & G, Seismik 2D 300 km dam menelan biaya sebesar US$ 4.650.000 serta onus tanda tangan US$ 500.000.

Ifki Sukarya, Vice President Relations PHE, mengungkapkan sebagaimana telah diatur dalam PP Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, kerja sama Pertamina dengan Repsol dilaksanakan melalui proses pengambilalihan PI dari operator Wilayah Kerja Southeast Jambi. Dalam hal ini Pertamina menugaskan anak usaha PHE, PT PHE Southeast Jambi sebagai salah satu pemegang PI di Wilayah Kerja Southeast Jambi.

“Untuk dapat merealisasikan program ini Pertamina terus melakukan diskusi intensif dengan Repsol Exploracion South East Jambi B.V. sekaligus mengkomunikasikannya dengan Pemerintah. Termasuk dengan investasi yang akan dijalankan dalam pengembangan Wilayah Kerja ini,” kata Ifki.

Secara resmi penandatanganan kerja sama dilakukan Repsol Exploracion South East Jambi B.V. dan PHE Southeast Jambi oleh Direktur PHE Southeast Jambi, Abdul Mutalib, dengan General Manager Repsol Exploracion South East Jambi B.V. Greg Holman di Kawasan Jakarta Pusat. Rabu (26/2).

Salah satu pencapaian perusahaan Pertamina secara korporasi di awal 2020 adalah kerja sama dengan Repsol dan MOECO dalam pengembangan wilayah kerja eksplorasi Southeast Jambi. Kerja sama tersebut merupakan awal dari kegiatan partnership yang akan dilakukan oleh Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero).  Kedepan, Pertamina akan terus mencari peluang untuk bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya untuk tercapainya target produksi Pertamina sebesar 923 ribu BOEPD pada 2020.

Menurut Ifki, penandatangan Farm Out Agreement (FOA) telah dilakukan dan merupakan salah satu proses utama dalam akuisisi dimana nilai akhir selanjutnya akan disepakati. “Dalam proses pengambilalihan PI ini, Pertamina membayar sebesar proporsional 27% dari signature bonus, performance bond dan past effective date cost,” kata Ifki.(RI)