BOJONEGARA– PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menargetkan pengerjaan Interkoneksi Pipa South Sumatera West Java (SSWJ) – West Java Area (WJA) tetap berjalan meskipun jelang lebaran 2021. Hal itu dilakukan karena manajemen menargetkan pipa interkoneksi tersebut bisa selesai pada tahun ini juga atau sekitar kuartal IV 2021.

Engineering Procurement Construction Installation Commissioning (EPCIC) SSWJ – WJA sedang melalui proses pembangunan Metering and Regulating Station (M/RS) dan pipa 24″ sepanjang 1,4 km.

“Adanya interkoneksi pipa SSWJ-WJA akan memperkuat jaringan pipa PGN untuk pengaliran gas Pupuk Kujang Cikampek dan Pertamina RU VI Balongan. Proyek ini berpotensi menyalurkan pasokan gas ke Pupuk Kujang Cikampek sebesar 25 BBTUD dan RU Balongan sampai dengan 10 BBTUD,” kata Achmad Muchtasyar, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar, Selasa (11/05).

Dengan integrasi Pipa SSWJ-WJA, nantinya gas bumi dari Lapangan Gas Sumbagtengsel yang dialirkan melalui Pipa SSJW I – Bojonegara – Cikande – Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Kompresor Gas (SKG) Pertagas yang tersambung dengan Pipa WJA. Interkoneksi akan meningkatkan kapasitas penyaluran secara sistem terintegrasi dengan kapasitas penyaluran gas maksimal kurang lebih 165 BBTUD. Pengerjaan interkoneksi pipa ini ditargetkan selesai pada kuartal IV 2021.

Selain meninjau proyek pembangunan Interkoneksi Pipa SSWJ-WJA, Achmad juga meninjau penyaluran gas eksisting di PLTGU Cilegon dan kehandalan sistem penyaluran gas.

“Pasokan gas bumi PGN diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi dalam negeri untuk pembangkit listrik, kebutuhan energi industri di Jawa Bagian Barat, sampai ke usaha komersial seperti hotel, restoran, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan rumah tangga,” ujar Achmad.

Di Jawa Bagian Barat, saat ini PGN melayani lebih dari 132.000 pelanggan rumah tangga, kurang lebih 1.400 pelanggan komersial industri, dan kurang lebih 840 pelanggan Usaha Kecil Menengah (UKM). Gas bumi tersebut disalurkan melalui pipa distribusi sepanjang 3.087 KM yang tersebar di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.(RI)