JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk memproyeksikan penugasan untuk membangun 4.695 jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga di Tarakan, Kalimantan Utara bisa dituntaskan pada akhir 2018. Proyek yang dibiayai Anggaran Pendaparan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp48,5 miliar itu sebelumnya ditargetkan rampung pada Januari 2019.

Dilo Seno Widagdo, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, mengatakan jargas di Tarakan akan mengalirkan gas bumi yang berasal dari PT Pertamina EP dan PT Medco E&P dan akan menyasar pemukiman hingga Rusunawa.

“Dengan tambahan infrastruktur tersebut PGN bisa membantu warga Tarakan untuk menikmati pasokan energi yang efisien dan aman,” kata Dilo, Kamis (14/11).

Hingga akhir Oktober 2018, pembangunan fisik telah mencapai 23,42%. Realisasi itu terbilang cukup cepat, jika mengacu rencana pembangunan yang semestinya baru mencapai 12,52%.

Untuk penugasan jargas, PGN mendapat jatah untuk membangun jargas dan infrastruktur pendukungnya di beberapa kota, tidak hanya di Tarakan tapi juga di Kota Medan 5.656 sambungan, Kabupaten Deli Serdang 5.560 sambungan, Kabupaten Serang 5.043 sambungan, Kota Pasuruan 6.314 sambungan, dan Kabupaten Probolinggo 5.025 sambungan.

“Selanjutnya, pengembangan jargas oleh PGN di Kabupaten Bogor 5.120 sambungan, Kota Cirebon 3.503 sambungan, dan Kota Tarakan 4.695 sambungan,” ungkap Dilo dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2018 pemasangan jargas Tarakan sebanyak 4.695 unit rumah tersebar di enam lokasi. Keenam lokasi tersebut adalah Kp. Enam, Kampung Empat, Mamburungan, Mamburungan Timur, Rusunawa dan Perum Khusus.

“Pembangunan ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang dibangun pada 2016 sebanyak 21.000 SR dan m 2010 sebanyak 3.366 SR,” kata Arcandra.

Sejak 2009 hingga 2017, pemerintah telah membangun jargas 236.046 sambungan di 31 kabupaten/kota. Pada tahun ini, pemerintah akan membangun jargas sebanyak 89.664 sambungan di 18 kabupaten dan kota sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 267 K/10/MEM/2018 dan Kepmen ESDM Nomor 268 K/10/MEM/2018, tanggal 25 Januari 2018. Penugasan diberikan kepada PT Pertamina (Persero) dan PGN.

Hingga akhir 2018, total sambungan jargas diperkirakan mencapai 325.710 SR.

“Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, salah satunya program pembangunan jaringan gas. Prioritas bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh lebih membutuhkan penghematan,” tandas Arcandra.(RI)