JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), anak usaha PT Pertamina (Persero) yang saat ini menjadi subholding gas mendistribusikan dividen secara tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp 1,381 triliun atau Rp 56,99 per lembar saham. Pemberian dividen itu sekitar 32% dari perolehan laba bersih 2018 sebesar US$304,9 juta atau setara dengan Rp4,3 triliun (kurs Rp 14.200 per dolar Amerika Serikat).

Said Reza Pahlevy, Direktur Keuangan PGN, mengatakan realisasi pembagian dividen  meningkat tajam dibanding sebelumnya. “Kenaikan 80% dari tahun lalu yang Rp 31 per lembar saham,” kata Reza dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/4).

Dividen dibagikan kepada pemegang saham A dwi warna sebanyak Rp56,99 per lembar saham. Lalu, sebanyak Rp786,9 miliar dibagikan kepada pemegang saham seri B terbanyak dan sebanyak Rp594,5 miliar dibagikan kepada pemegang saham seri B milik masyarakat.

​Sepanjang 2018 PGN membukukan pendapatan US$ 3,87 miliar, naik tipis dibanding 2017 sebesar US$ 3,57 miliar.

Untuk laba operasi konsolidasian selama tahun 2018 mencapai US$645 juta. Dengan capaian itu, maka EBITDA perusahaan juga meningkat menjadi sebesar US$1,19 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,08 miliar.

Sementara hasil penjualan gas sebesar US$D 2,79 miliar dan penjualan minyak dan gas sebesar US$ 585 juta.

PGN selama tahun lalu, berhasil
meningkatkan volume distribusi gas, dari posisi 894 BBTUD naik 8% menjadi 962 BBTUD pada 2018.

Untuk transmisi gas, PGN mencetak volume sebesar 2.101 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih besar dibandingkan 2.078 MMSCFD  pada 2017.

Peningkatan operasi bisnis tersebut, tak lepas dari ekspansi konsumen, dimana hingga akhir tahun lalu, tercatat jumlah pelanggan distribusi gas mencapai 325.914, naik dari posisi 299.766 pada 2017.(RI)