JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menunjuk dua perusahaan sebagai kontraktor pembangunan pipa baru dalam rangka pengerjaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Dua perusahaan tersebut adalah PT Hutama Karya dan China Petroleum Pipeline Engineering Co.Ltd. (CPP). Ignatius Tallulembang, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, mengatakan nilai kerja sama mencapai US$262 juta dan akan meliputi pembangunan Submarine-Pipe Line sebesar 52 Inch yang merupakan pipa terbesar yang akan dibangun Pertamina.

Rinciannya, pipa di offshore dengan diameter 52 inch sepanjang 13,8 km dan berdiameter 20 inch sepanjang 4,5 km. Selain itu, akan dibangun juga pipa onshore berdiameter 52 inch sepanjang 6,5 km dan diameter 20 inch sepanjang 14,4 km.

Menurut Tallulembang, kontrak kerja sama juga mencakup pembangunan satu unit Single Point Mooring kapasitas 350.000 DWT dan pembangunan dua unit tanki berkapasitas satu juta barel guna meningkatkan kapasitas crude intake untuk Kilang Balikpapan.

“Setelah penandatanganan ini hal yang dilakukan selanjutnya adalah mobilisasi dan tahapan engineering,” kata Tallulembang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9).

Perusahaan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses tender dan berpengalaman melakukan pekerjaan serupa di beberapa proyek penting di luar negeri.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang bersama dengan Presiden Direktur PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan Chen Qingxun Executive Vice President, CPP.

Proyek RDMP Balikpapan saat ini telah memasuki masa pengerjaan konstruksi, setelah sebelumnya Pertamina menunjuk konsorsium SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai kontraktor.

Pekerjaan selanjutnya telah dilakukan kick off EPC Balikpapan pada 25 Februari 2019 bersamaan dengan penunjukkan Licensor untuk RDMP Balikpapan tahap kedua. Kemudian untuk pengerjaan early work tahap pertama sudah dalam penyelesaian dan early work tahap kedua dalam proses contract award. Kebutuhan dana untuk menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan diperkirakan mencapai US$6 miliar.

Pertamina telah mengantongi beberapa kesepakatan dengan beberapa lembaga keuangan lain dalam proyek pembangunan dan pengembangan kilang. Selain dengan K-Sure, perusahaan migas plat merah juga sudah menandatangani Framework Agreement (FA) dengan Eximbank Korea Selatan dengan pinjaman senilai US$1,5 milliar untuk mendukung proyek modernisasi dan pembangunan kilang.(RI)