JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui subholding hulu telah mengebor delapan sumur eksplorasi hingga paruh pertama tahun ini. Pertamina menargetkan hingga akhir 2020 mengebor 14 sumur eksplorasi. Budiman Pahursip, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding hulu Pertamina, mengatakan untuk mempertahankan produksi dan menambah cadangan di masa depan, Pertamina tetap melakukan pengeboran eksplorasi.

“Jumlah sumur yang telah selesai dan masih dibor delapan sumur dan target hingga akhir 2020 sebanyak 14 sumur. Kami yakin target tersebut bisa tercapai,” kata Budiman saat media briefing yang digelar secara virtual, Sabtu (15/8).

Menurut Budiman, melalui pengeboran sumur eksplorasi diharapkan bisa menambah jumlah cadangan dan menggantikan cadangan yang telah diproduksikan. Selain sumur eksplorasi, Pertamina juga telah mengebor 156 sumur eksploitasi, workover 320 sumur dan well service sebanyak 6.699 sumur.

Hingga paruh pertama tahun ini, Pertamina mencatat produksi minyak dan gas 884 ribu barel minyak ekuivalen per hari (MBOEPD), masih dibawah target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 revisi 894 MBOEPD.

Untuk minyak, Pertamina telah memproduksikan sebanyak 414 ribu barel per hari (MBOPD). Sebanyak 315 MBOPD berasal dari lapangan yang dikelola di dalam negeri. Sisanya, 99 MBOPD berasal dari lapangan di luar negeri. Produksi gas hingga Juni 2020 mencapai 2.721 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Menurut Budiman, untuk realisasi lifting migas hingga Juni 2020 mencapai 723 MBOEPD atau di bawah target 730 MBOEPD. Untuk lifting gas mencapai 2.048 MMSCFD.
“Produksi migas kami telah 99% dari target RKAP. Kami beroperasi dengan menjalankan protokol Covid-19 yang sangat ketat,” kata Budiman.(AT)