JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan penyelesaian pengadaan lahan Kilang Tuban akan rampung tahun ini. Pertamina telah menyiapkan dana pembebasan lahan setelah kesepakatan dengan masyarakat nanti tercapai.

“Harapan kami tahun ini semua beres. Pasti Pertamina beli lahan. Nanti angkanya itu akan muncul setelah  ada diskusi, kemudian masyarakat juga bersedia untuk lepas lahannya,” kata Syahrial Mukhtar, Sekretaris Perusahaan Pertamina saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (6/2).

Menurut Syahrial, saat ini proses negosiasi dipimpin langsung oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan pemerintah daerah sudah memutuskan penetapan lokasi kilang.

Kebutuhan lahan untuk Kilang Tuban  mencapai 800 hektar dengan luas lahan milik masyarakat yang perlu dibebaskan sekitar 300 hektar. Sisanya merupakan lahan miliki Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan sudah mendapatkan persetujuan penggunaan.

“Dari sisi pemda itu sudah memberikan penetapan lokasi. Itu sudah menjadi dasar kami untuk membangun kilang di sana, jadi progressnya sudah lumayan. Penetapan lokasi sudah, kemudian tahapan berikutnya Basic Engineering Design (BED),” ungkap Syahrial.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga sempat menyinggung masalah ketersediaan lahan untuk Kilang Tuban. Saat kunjungan ke Tuban beberapa hari lalu, presiden meminta masyarakat legowo untuk menyerahkan lahannya untuk pembangunan kilang. Presiden menjamin masyarakat akan mendapatkan penggantian yang setimpal.

Menurut Jokowi, kehadiran kilang Tuban akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Masyarakat pun diminta untuk membicarakan masalah lahan ini dengan aparat pemerintah daerah terkait. “Yang penting dibicarakan kalau ada yang belum setuju. Investasi itu untuk membuka lapangan pekerjaan,” ungkap Joko Widodo.

Tarik ulur mengenai lokasi dan lahan pembangunan kilang Tuban sempat terjadi beberapa kali. Sebelumnya bahkan lokasi kilang rencananya akan dipindahkan ke Situbondo. Tapi opsi perubahan lokasi itu dibatalkan sehingga Tuban jadi lokasi pembangunan.

Kilang Tuban merupakan kilang baru dengan kapasitas 300 ribu barel per hari (bph). Dalam membangun kilang baru ini, Pertamina bekerja sama dengan Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia.

Kilang akan dikelola Pertamina-Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), perusahaan patungan Pertamina dengan Rosneft.

Kilang Tuban akan mampu menghasilkan berbagai produk BBM seperti gasoline sebesar 80 ribu (bph), Solar 99 ribu (bph) dan Avtur 26 ribu (bph).

Untuk produk baru petrokimia adalah polipropilen 1,3 juta ton per tahun, polietilen 0,65 juta ton per tahun, stirena 0,5 juta ton per tahun dan paraksilen 1,3 juta ton per tahun.(RI)